"Arus mudik dan balik Lebaran di Yogyakarta ini sangat tinggi. Bahkan peningkatan jumlah penumpangnya melebihi peningkatan jumlah penumpang secara nasional. Namun syukur Alhamdulillah semua penerbangannya berjalan dengan lancar," kata Agus dalam keterangan tertulis, Kamis (21/6/2018).
"Hal ini karena operator penerbangan baik itu maskapai, pengelola bandara, AirNav serta masyarakat mau mematuhi aturan yang sudah dibuat oleh regulator yaitu Ditjen Perhubungan Udara dengan baik. Untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu kelancaran ini," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu diungkapkan Agus saat melakukan inspeksi di bandara Joglosemar yang merupakan menjadi bandara sibuk saat hari raya Idul Fitri. Ia didampingi Direktur Utama PT. Angkasa Pura 1 Faik Fahmi selaku pengelola bandara di Airport Jogyakarta.
Agus menjelaskan sedikitnya ada dua hal yang membantu operasional penerbangan Lebaran di Joglosemar pada umumnya dan khususnya Yogyakarta berjalan dengan baik. Pertama adalah adanya extra flight yang dikelola dengan baik dan kedua terkait perpanjangan jam operasional bandara yang tadinya hanya sampai jam 24 kini menjadi 24 jam.
Agus melanjutkan, dari laporan yang masuk ke Ditjen Perhubungan Udara, mulai dari H-7 hingga H+4, rata-rata tingkat isian penumpang maskapai mencapai lebih dari 90%.
Dari laporan yang diterima, ia menyatakan bahwa peningkatan jumlah penumpang pesawat di Yogyakarta mulai dari H-7 hingga H+3 mencapai 11,64%. Jumlah ini diperkirakan meningkat lagi mengingat pada H+4 diprediksi merupakan puncak arus balik di bandara Adi Sutjipto sehingga secara keseluruhan peningkatan jumlah penumpang diperkirakan mencapai 13-15%. Jumlah ini melebihi rata rata peningkatan jumlah penumpang nasional yang sekitar 10%.
"Yang menggembirakan, walaupun ada peningkatan jumlah penerbangan yang pesat, tingkat delay-nya masih bisa dikendalikan sehingga 75% dari delay-nya tidak lebih dari 30 menit. Dengan demikian penumpang tidak banyak terganggu dan penerbangan masih lancar. Ini bukti bahwa kerjasama regulator-operator dan masyarakat di sini sangat baik," lanjut Agus.
Sementara untuk tingkat ketepatan waktu (punctuation) penerbangan yang direpresentasikan dalam angka On Time Performance ( OTP) paling baik berturut-turut adalah 1. Batik Air, 2. Garuda Indonesia, 3. Citilink, 4. Indonesia AirAsia dan 5. NAM Air.
"Dari urutan OTP dimasa lebaran 2018 ini terpantau beberapa airline swasta Indonesia mulai menunjukkan performansi membaik, ini signal positif dari profesionalism swasta Indonesia, dan saya berharap ambiance kebangkitan swasta nasional bisa berlanjut, kami selaku regulator penerbangan berkommitment kuat akan memajukan stake holder penerbangan Indonesia secara harmonis" kata Agus.
Kemudian extra flight yang sudah dilakukan oleh maskapai penerbangan mencapai sekitar 1000 penerbangan. Extra flight rute internasional diketahui memiliki jumlah lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
"Dari catatan arus mudik ada yang menggembirakan yaitu untuk rute internasional, extra lebih tinggi dibanding tahun lalu. Selain itu traffic internasional lebaran juga lebih banyak kenaikan prosentasenya dibanding di hari normal yaitu mencapai 18%, sementara flight imternasiomal harian hanya 10%," tambahnya.
"Ini menandakan perekonomian nasional dibawah Presiden Joko Widodo ini lebih baik sehingga banyak saudara kita dari luar negeri yang pulang ke berbagai daerah di Indonesia. Hal ini juga ditunjang dengan semakin baiknya infrastruktur penerbangan di daerah sehingga menimbulkan multiplier effect bagi perekonomian di daerah," pungkas Agus. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini