Soal Pembunuhan Model Cantik Mongolia, Najib: Saya Tak Terlibat

Soal Pembunuhan Model Cantik Mongolia, Najib: Saya Tak Terlibat

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 21 Jun 2018 12:15 WIB
Najib Razak dalam wawancara eksklusif dengan Reuters (REUTERS/Edgar Su)
Kuala Lumpur - Kasus pembunuhan model cantik asal Mongolia, Altantuya Shaariibuu yang akan dibuka kembali oleh otoritas Malaysia sempat menyeret nama mantan Perdana Menteri (PM) Najib Razak. Seperti apa tanggapan terbaru Najib atas hal ini?

"Kasus Altantuya telah ditangani. Tidak ada bukti apapun soal saya pernah bertemu dengannya, tidak ada dokumen, tidak ada foto atau saksi mata untuk menyebut saya mengenalnya," ucap Najib dalam wawancara eksklusif dengan Reuters, seperti dilansir pada Kamis (21/6/2018).

Altantuya berusia 28 tahun saat dibunuh di sebuah hutan dekat Subang Dam, Puncak Alam, Shah Alam, Malaysia tahun 2006. Dia diyakini ditembak mati sebelum jenazahnya diledakkan hingga hancur berkeping-keping. Tahun 2009, dua mantan polisi Malaysia bernama Sirul Azhar Umar dan Azilah Hadri divonis mati atas pembunuhan ini. Namun vonis itu digugurkan Pengadilan Banding tahun 2013.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kasus itu telah disidangkan secara patut dan nama saya tidak muncul selama persidangan," sebut Najib. "Saya siap direkam untuk disumpah di sebuah masjid dalam nama Allah bahwa saya tidak terlibat kasus ini," tegasnya.


Pekan ini, Jaksa Agung Malaysia Tommy Thomas mengisyaratkan penyelidikan kasus pembunuhan Altantuya akan dibuka kembali. Ini disampaikan setelah pertemuannya dengan ayah mendiang Altantuya, Dr Shaariibuu Setev, yang mengunjungi Malaysia dalam rangka mencari keadilan bagi putrinya.

Di sisi lain, dibukanya kembali kasus pembunuhan Altantuya disinyalir semakin menyudutkan Najib. Sebabnya, kelompok-kelompok masyarakat sipil menduga pembunuhan Altantuya terkait dengan perannya sebagai penerjemah dan rekan Abdul Razak Baginda, mantan penasihat Najib, dalam pembelian dua kapal selam kelas Scorpene dari perusahaan raksasa Prancis, DCNS tahun 2002.

Pembelian kapal selam itu diduga kuat sarat penyuapan. DCNS disebut-sebut membayar 'komisi' lebih dari 114 juta Euro kepada beberapa pejabat Malaysia. Dicurigai, Altantuya mengetahui praktik penyuapan itu dan dibunuh untuk dibungkam. Najib sebelumnya telah membantah tuduhan terkait Altantuya maupun tuduhan korupsi dalam pembelian kapal selam tersebut.


Namun diketahui bahwa pembelian kapal selam itu terjadi saat Najib menjabat Menteri Pertahanan Malaysia antara tahun 2000-2008 dan Abdul Razak menjadi penasihatnya. Baik Sirul maupun Azilah masih aktif menjadi pengawal Najib saat pembunuhan terjadi.

Pertanyaan soal motif dan siapa yang memerintahkan pembunuhan Altantuya tak pernah terjawab. Abdul Razak sempat didakwa bersama-sama Sirul dan Azilah. Namun dia dibebaskan pada 31 Oktober 2008 setelah pengadilan menyatakan tidak ada bukti konkret yang menunjukkan dia terlibat.

Sirul sendiri melarikan diri ke Australia untuk menghindari hukuman mati. Beberapa waktu lalu dalam wawancara dengan Malaysiakini, Sirul yang masih ada di Australia mengaku bersedia membantu pemerintah baru Malaysia untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus itu.


Menanggapi hal itu, pemerintahan PM Mahathir Mohamad terbuka pada peluang mencabut hukuman mati yang dijatuhkan terhadap Sirul agar dia bisa diekstradisi dari Australia. Sirul ditangkap dan ditahan di pusat penahanan imigrasi Australia sejak Januari 2015.

"Sirul tidak bisa kembali ke Malaysia karena Australia tidak akan mengizinkan siapapun yang menghadapi hukuman mati untuk dipulangkan. Kita mungkin saja mencabut vonis matinya, tapi menggantinya dengan hukuman penjara," kata Mahathir dalam konferensi pers pada 9 Juni lalu.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads