"Setelah kita dapat informasi. Kita melakukan pengecekan terhadap bangkai ikan paus mati tersebut. Ikan paus itu berjenis kelamin jantan," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo kepada detikcom, Senin (18/6/2018).
Sapto mengatakan hasil identifikasi ukuran sirip sekitar 1,2 meter, lebar ekor 3,3 meter, lebar depan 3,9 meter, lebar belakang 2,4 meter, panjang total 15,5 meter dan panjang batas ekor 14,8 meter. Dengan dimensi demikian, beratnya diperkirakan sekitar 13,5 ton dengan usia lebih dari 50 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim di lapangan menyebutkan keadaan bangkai ikan paus sudah membusuk, terutama dibagian perutnya. Saya juga minta tim untuk membahas dengan warga dan perwakilan DKP. Supaya bangkai ikan paus tersebut bersama-sama dikuburkan," sebut Sapto.
Sapto menyebutkan secara teori, ada beberapa kemungkinan penyebab matinya ikan paus. Di antaranya seperti sakit hingga memisahkan diri dari kelompok. Paus sakit cenderung ke pinggir untuk menghindari predator.
Penyebab lainnya karena mencari plankton sampai ke pinggir, hingga terdampar. Plankton disebut banyak berada di perairan dangkal.
Serta bisa juga disebabkan gangguan navigasi karena paparan sonar atau seismic acitivity. Namun, ia mengatakan BKSDA akan mengecek secara pasti penyebab paus itu bisa terdampar.
"Namun, untuk pastinya diperlukan penelitian lebih lanjut," sebut Sapto. (haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini