Insiden maut ini terjadi pada momen libur Lebaran, Sabtu (16/6/2018), sekitar pukul 09.00 WIB. Tim penyelamat gabungan dari relawan Balawista, ACT Sukabumi dan polisi mencari di sekitar tempat kejadian dan menemukan jasad Jossi pada pukul 15.15 WIB.
"Setelah pencarian, korban ditemukan petugas Balawista dalam keadaan meninggal dunia. Posisi jenazah itu jaraknya 500 meter dari lokasi tenggelam," kata Pos SAR Basarnas Sukabumi Aulia Solihanto melalui sambungan telepon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas mencari Jossi menggunakan perahu karet. Setelah berjam-jam menyisir area pantai, petugas berhasil menemukan tubuh pemuda tersebut.
"Jenazah dibawa ke RSUD Palabuhanratu," kata Aulia.
Ketua Harian Balawista Sukabumi Yanyan mengimbau agar pengunjung mematuhi arahan petugas pantai. Sebab, sambung dia, ada saja pengunjung yang tetap nekat berenang meski sudah terpasang bendera merah dan larangan lainnya.
"Fungsi bendera merah memang tidak semua pengunjung mengerti. Itu merupakan tanda daerah atau zona larangan berenang, kami melihat kondisi laut dan tidak sembarangan memasang tanda tersebut," ucap Yanyan.
H+1 Lebaran pengunjung memang mulai memadati lokasi wisata pantai di teluk Palabuhanratu. Tercatat 16 orang pengunjung terseret ombak. Dari jumlah tersebut satu orang tewas, sisanya berhasil diselamatkan.
"Laporan dari 17 pos pelayanan dan pengawasan, jumlah korban tenggelam 16 orang. Sebanyak 15 berhasil diselamatkan, dan 1 meninggal dunia," kata Yanyan. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini