Kontroversi itu terjadi karena di forum American Jewish Committee (AJC) Global Forum, Yahya Staquf tak bicara soal Palestina, sebelum akhirnya membahas Palestina di forum The Truman Institute. Wasekjen PBNU Masduki Baidlowi mengatakan, PBNU berharap, apa yang dilakukan Yahya akan berdampak pada perkembangan upaya perdamaian Israel-Palestina.
"Harapan saya sebagai pengurus PBNU, terlepas dari semua kontroversi yang ada, yang salah atau apapunlah, mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh Gus Yahya, itu adalah sebuah hal yang bisa bermanfaat untuk ke depan, bisa bermanfaat untuk perdamaian Israel Palestina," kata Masduki saat dihubungi, Kamis (14/6/2018) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walaupun sekarang dicaci, mudah-mudahan itu ke depan langkah yang dilakukan oleh Gus Yahya ini ada manfaatnya," imbuhnya.
Masduki punya dugaan mengapa kunjungan Yahya Staquf ke Israel sangat menuai polemik. Menurutnya, ini terkait momentum waktu kunjungan dan sikap Indonesia atas konflik Israel-Palestina.
" Pertama, dia menyalahi tradisi diplomatik tadi. Yang kedua, dia menyalahi momentum yang sangat tidak pas, yaitu momentum ketika orang-orang Islam sedang marah terhadap Israel dan Amerika. Kenapa umat Islam sedang marah kepada Amerika dan Israel? Karena pertama, soal perpindahan ibukota dari Tel Aviv ke Yerusalem Timur dan Amerika mempelopori itu. Jadi umat Islam sangat tersinggung karena semuanya dilanggar itu," urai Masduki.
Menurut Masduki, Yahya Staquf ingin mencoba cara baru untuk membantu perdamaian Israel-Palestina. Ada rasa gundah yang mendera Gus Yahya terkait Israel-Palestina.
Masduki mengatakan, Gus Yahya bahkan sampai melanggar norma politik demi membantu perdamaian Israel-Palestina. Norma politik yang dimaksud Masduki ialah sikap Indonesia yang menolak berdiplomasi dengan Israel.
"Saya kira Gus Yahya Staquf itu sebagaimana telah dikatakan sebelumnya, bahwa kunjungan dia lebih sebagai seorang pribadi yang gundah dengan kondisi di Israel dan Palestina yang dua-duanya itu mereproduksi dendam. Jadi dendam itu direproduksi," sebut Masduki.
"Nah reporduksi dendam dari masing-masing pihak itu dalam pandangan Gus Yahya itu tidak akan bisa selesai kalau modelnya begini terus. Maka Gus Yahya mencoba cara lain, cara yang tidak biasa, cara yang tidak konvensional bahkan sebenarnya melanggar terhadap norma-norma politik," jelasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini