Lebaran Lebih Awal, Jemaah An Nadzir dan Tetangga Saling Menghargai

Lebaran Lebih Awal, Jemaah An Nadzir dan Tetangga Saling Menghargai

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Kamis, 14 Jun 2018 15:37 WIB
Markas jemaah An Nadzir di Koja, Jakarta Utara. (Marlinda/detikcom)
Jakarta - Jemaah An Nadzir menetapkan 1 Syawal 1439 H hari ini. Pelaksanaan Lebaran yang berbeda dari penetapan pemerintah ini telah berlangsung sejak bertahun-tahun yang lalu.

Salah satu lokasi jemaah An Nadzir berada di Koja, Jakarta Utara. Saat detikcom menyambangi kawasan itu, Kamis (14/6), jemaah yang berjumlah kurang-lebih 100 orang tengah menunaikan salat Idul Fitri di sebuah rumah ibadah.
Lokasi markas jemaah An Nadzir di Koja, Jakarta Utara.Lokasi markas jemaah An Nadzir di Koja, Jakarta Utara. (Marlinda/detikcom)

Rumah ibadah bercat biru itu berada di ujung gang kompleks perumahan di Jalan Bougenville, Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara. Meski berada di dalam kompleks perumahan umum, jemaah An Nadzir mengaku tak pernah sekalipun mendapat perlakuan buruk. Selama ini, jemaah An Nadzir dan para tetangga saling menghargai meskipun ada perbedaan.

"Kita saling menghargai," kata salah seorang jemaah An Nadzir bernama M Anwar.

Anwar mengatakan toleransi ini juga disebabkan jemaah An Nadzir dan para tetangga di kawasan rumah ibadah itu sudah berdampingan selama kurang-lebih 10 tahun. Hal itu membuat keduanya sudah saling memahami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah ngertilah. Yang penting kita tidak mengganggu. Tadi juga ini ditutup. Tidak makan di sana, di luar. Menjaga juga karena mereka masih puasa. Kita hargailah," ujarnya.

Anwar juga mengatakan selama ini pihaknya selalu ikut menjaga lingkungan. Ia dan jemaah lain berusaha berbaur dengan tetangga sekitar.

Selain itu, Anwar mengaku tak pernah ada gangguan dan diskriminasi dari pihak luar ketika mereka beribadah. Anwar juga menuturkan, setiap kali mereka menggelar salat Idul Fitri dengan tanggal yang berbeda dengan pemerintah, pihak keamanan selalu datang untuk ikut menjaga keamanan di rumah ibadah.

"Makanya kalau seumpama polisi nggak datang juga nggak ada masalah. Cuma kan polisi khawatir jangan sampai nanti ada itu. Karena kita kan kenal, orang polisinya tiap tahun dia tanya gimana kapan puasa, kapan Lebaran. Kalau misalnya bersamaan dia nggak datang karena dia memang mau salat juga kan," tuturnya. (jor/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads