Anggap Fadli Zon 'Hina' Yahya Staquf, Kader Gerindra Ini Mundur

Anggap Fadli Zon 'Hina' Yahya Staquf, Kader Gerindra Ini Mundur

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Selasa, 12 Jun 2018 22:23 WIB
Yahya Cholil Staquf (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Mohammad Nuruzzaman, kader Partai Gerindra, mengundurkan diri karena cuitan Waketum Gerindra Fadli Zon. Nuruzzaman, yang berlatar belakang santri, merasa Fadli telah menghina Katib Aam (Sekjen) PBNU Yahya Colil Staquf terkait kunjungan ke Israel.

Pengunduran diri Nuruzzaman dia sampaikan melalui surat terbuka kepada Ketum Gerindra Prabowo Subianto, yang tersebar di grup-grup WhatsApp. Saat dimintai konfirmasi, Nuruzzaman membenarkan surat itu.

"Ya betul, saya mundur dari Gerindra," ujar Nuruzzaman, Selasa (12/6/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Nuruzzaman mengaku sudah sangat lama ingin keluar dari Gerindra. Namun cuitan Fadli Zon soal Yahya Staquf membuat 'gunung' kemarahan Nuruzzaman meletus.

'Pak Fadli nih menghina kiai kami," ucapnya.


Berikut ini sepenggal isi surat Nuruzzaman yang menyebut Fadli Zon telah menghina Yahya Staquf.

Kemarahan saya memuncak karena hinaan saudara Fadli Zon kepada kiai saya, KH Yahya Cholil Staquf terkait acara di Israel yang diramaikan dan dibelokkan menjadi hal politis terkait isu ganti Presiden.

Dihubungi terpisah, Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan Nuruzzaman merupakan kader Gerindra. Dari surat Nuruzzaman ke Prabowo, tertulis bahwa Nuruzzaman menjabat wasekjen. Dasco masih mengecek terkait jabatan Nuruzzaman. Dasco mengatakan surat pengunduran diri Nuruzzaman belum diterima Gerindra.

"Yang bersangkutan pengurus nonaktif. Sangat jarang ikut kegiatan partai," ucap Dasco.


Berikut cuitan Fadli Zon yang memicu pengunduran diri Nuruzzaman:

Cuma ngomong begitu doang ke Israel. Ini memalukan bangsa Indonesia. Tak ada sensitivitas pd perjuangan Palestina. Cuma #2019GantiPresiden (gbr/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads