"Selintas kalian terlihat kaya, tapi kalau nggak buah juga percuma. Di mana kopinya? Saya sengaja datang ke sini memperkenalkan diri. Saya ingin menyapa, selamat berpuasa, dan dalam waktu dekat kita menyambut Lebaran. Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir batin," ucap dia di Lapangan Desa Sinar Harapan, Sungkai Barat, Lampung Utara, Selasa (12/6/2018).
"Persoalannya sama, petani miskin. Tanahnya bagus, petaninya pintar, tapi rakyatnya miskin, ini yang aneh menurut saya," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Supaya hidup kita berubah, antara kota dan desa jauh ketimpangannya. Karena itu, ini yang ingin saya lakukan, bagaimana caranya. Saya anak petani. Bisa mengubah nasib petani menjadi lebih baik lagi," terangnya.
Cagub nomor tiga ini menceritakan dulu ia bersekolah dengan berjalan kaki sejauh 7 km. Hal itu membuatnya cukup dekat dengan petani.
"Ada hikmahnya saya saat masih sekolah di Tiyuh, jalan kaki sejauh 7 km, melewati kebun-kebun. Membuat saya menyukai pertanian. Saya ingin mengubah nasib bapak saya, sehingga saya sekolah SMA di pertanian, kuliah di pertanian. Ini yang akan saya sumbangkan kepada masyarakat," tuturnya.
Tak lupa, Arinal juga menyampaikan salam dari calon wakil gubernurnya, Chusnunia, yang tidak bisa hadir karena menghadiri kampanye di Lampung Timur. Masyarakat Lampung 65 persen, kata Arinal, berada di desa dan nomor tujuh miskin di Sumatera.
"Saya sebagai orang pertanian sangat paham. Kalau ingin hidup kalian berubah, dengar baik-baik, 16 Maret lalu saya meresmikan Kartu Petani Berjaya. Belum jadi gubernur saya sudah peduli pada petani," imbuhnya.
Kartu Petani Berjaya, lanjut Arinal, digunakan untuk mempersiapkan para petani ketika ingin menanam ada bibit dan benih bermutu. Setiap petani akan mendapatkan kredit usaha petani Rp 20 juta.
"Untuk produksi lebih baik lagi. Kemudian pupuk, tidak ada alasan lagi ketika ingin menggunakan pupuk, pupuk tidak ada. Ketika mau mupuk, pupuk sudah ada di daerah petani dan siap digunakan. Kalau ada serangan hama penyakit, obat sudah ada di kecamatan. Pokoknya tidak ada alasan. Ketika panen, produksi meningkat dan dijual dengan harga yang menguntungkan petani," bebernya.
"Tujuannya agar petani tidak hanya bergantung pada misalnya petani kopi hanya mengandalkan kopinya saja. Walaupun tidak punya agunan, memegang kalau Kartu Petani Berjaya, langsung dapat. Tetapi tidak sembarangan, harus benar-benar petani, orangnya baik," urainya lagi.
Arinal menjelaskan kredit Rp 20 juta ini bisa dipakai untuk usaha di luar usaha taninya.
"Misalkan menernak sapi, kambing, ayam. Dan nanti akan ada konsultan yang membantu pelaksanaannya. Saya harapkan dalam satu tahun panen kopi, panen kambing, panen ayam, sehingga pemasukan sampai tiga kali. Pendapatan Ibu-Bapak semakin bertambah," paparnya.
"Ingin harga kopi jadi Rp 60 ribu? Pilih nomor tiga. Insyaallah, saya sudah bicara dengan pengusaha-pengusaha, mereka menyanggupi, tapi ada syarat. Panen harus tiga kali. Diambil yang matang terlebih dahulu, sehingga kualitasnya baik," ungkapnya.
Mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung ini juga telah menjalin kerja sama dengan IPB dan lembaga penelitian industri. Menurutnya, tidak boleh lagi ada lada yang rusak atau mati.
"Yang terakhir, ada beasiswa untuk anak petani. Makanya bina anaknya untuk menjadi baik dan pintar. Nanti ketika lulus melanjutkan kuliah di sektor pertanian, diterima di perguruan tinggi di Indonesia, akan diberikan beasiswa sampai lulus," kata dia.
Arinal mengatakan terdapat enam makna untuk membangun petani, petani saat ini butuh pertolongan, di sinilah negara hadir.
"Saya ingin menjadi seperti Sukarno, menjadi proklamator. Sesuai dengan arti nama saya, apa yang dikatakan benar, itu saya buktikan kebenarannya. Mohon doa, pilih nomor tiga. jangan diubah lagi. Kita harus bangkit untuk Lampung berjaya, lebih baik lagi. Saya ingin mempertahankan Lampung sebagai bumi agrobisnis," tegasnya.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Ustaz Solmed mengatakan betapa nikmatnya seorang pemimpin yang mengerti kebutuhan rakyatnya.
"54 tahun Lampung berdiri, belum ada gubernur yang ahli di bidang pertanian. Baru Allah jawab pada 2018. Alhamdulillah, Allah kirimkan pemimpin yang lahir dari tanahnya sendiri, ahli dalam pertanian, yaitu Bapak Arinal Djunaidi," ucapnya.
Jika menerawang program kampanyenya, lanjut Solmed, apa yang akan dilakukan Arinal bisa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
"Secara pengalaman sudah banyak, bekerja di bidang pertanian selama kurang-lebih 30 tahun. Meskipun beliau sudah pensiun dari PNS, pengabdian tidak boleh berhenti. Hari ini beliau mencalonkan diri sebagai calon gubernur supaya tetap bisa berbakti kepada rakyat Lampung," tuturnya.
Suami April Jasmine ini menyampaikan jangan sampai nanti rakyat memilih pemimpin yang meraba-raba, tidak tahu pengalamannya, minim pengalamannya. Mengapa Pak Arinal mengeluarkan Kartu Petani Berjaya, kata Solmed, supaya masyarakat tidak fakir.
"Daftar kerja bersihin WC saja butuh pengalaman. Apalagi membersihkan mafia-mafia pupuk, di tanah Lampung ini. Dengan memberikan fasilitas-fasilitas kepada petani agar nasib petani lebih baik lagi," tandas Solmed. (idr/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini