Pantauan detikcom, Azwar tiba di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (12/6/2018) pukul 11.20 WIB. Dia didampingi oleh Humas PA 212 Novel Bamukmin dan sejumlah kolega.
Novel mengatakan kasus ini bermula dari adanya pernyataan Rahmat di sebuah acara yang menuding gerakan 212 sebagai 'politik serakah'. Menurut Novel, pernyataan itu telah meresahkan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Novel juga mengaku dihubungi oleh pihak Rahmat. Namun dia menegaskan menutup pintu komunikasi dan tak akan mencabut laporan.
"Ada beberapa pihak yang mencoba menghubungi saya mau mengadakan silaturahmi, mau mengadakan negosiasi, tapi saya tolak. Kita tetap proses hukum jadi kita menutup pintu komunikasi dengan siapa pun dan tidak akan menarik mencabut laporan," papar dia.
Dia pun berharap kasus ini cepat diproses oleh polisi. Hal itu pula, menurut Novel, yang menjadi keinginan sebagian masyarakat Bekasi.
"Di Bekasi kita lihat medsos-medsos ini meminta agar orang ini segera diproses," papar dia.
Novel menjelaskan kasus ini awalnya dilaporkan ke Bareskrim Polri dan dilimpahkan ke Polda Metro Jaya sekitar dua minggu lalu. Sementara itu, dalam pemeriksaan kali ini, pelapor membawa sejumlah barang bukti berupa rekaman pernyataan Rahmat.
"Rekaman suara kemudian dari Youtube juga dan juga kita siapin saksi ada dua orang," imbuhnya.
Sebelumnya, Azwar telah melaporkan Rahmat ke Bareskrim Polri Laporan Azwar diterima Bareskrim dengan nomor LP/B/588/V/2018/Bareskrim tertanggal 4 Mei 2018. Rahmat diduga telah melakukan tindak pidana pencemaran nama baik sebagaimana tertuang dalam Pasal 156 KUHP.
Dalam Pilwakot Bekasi 2018, Rahmat Effendi berpasangan dengan Tri Adhianto Tjahyono. Pasangan nomor urut 1 ini didukung Partai Golkar, PAN, PPP, Hanura, PKB, NasDem, PDIP, dan PKPI. Rahmat dan Tri Adhianto akan bersaing dengan pasangan Nur Supriyanto-Adhy Firdaus Saady, yang diusung koalisi dua partai, yakni Gerindra dan PKS.
'Pelapor Cawalkot Bekasi Diperiksa soal Pencemaran Nama Alumni 212'
(knv/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini