"Kemarin mudik Jakarta-Banyumas 10 jam," kata seorang pemudik, Wawan, kepada detikcom, Selasa (12/6/2018).
Cerita Wawan ini berbanding terbalik dengan cerita mudik 8 tahun sebelumnya. Kala itu mudik Jakarta-Banyumas bisa ditempuh selama 24 jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi dengan 8 temannya mencarter bus travel menjelang magrib. Perjalanan tidak melalui Jalan Tol Cikampek karena kemacetan mengular. Sopir travel yang sudah hafal seluk-beluk jalur menyusuri jalan arteri di Bekasi. Menjelang tengah malam, mereka baru sampai di simpang Jomin, Cikampek.
Baca juga: Titik Horor Mudik yang Mulai Jadi Kenangan |
Untuk melewati simpang Jomin, perlu waktu berjam-jam penuh kesabaran. Setelah bisa lepas dari Jomin, ribuan kendaraan menyusuri jalur tengah.
"Subuh baru sampai Kertajati, Kadipaten, Jawa Barat," tutur Andi.
![]() |
Selepas subuh, perjalanan kembali berliku menyusuri jalur alternatif. Tantangan selanjutnya adalah melalui jalur alternatif Ketanggungan. Menjelang pukul 09.00 WIB, kendaraan baru bisa lepas dari Songgom.
Nah, dari Songgom ke ibu kota Banyumas, Purwokerto, dibutuhkan waktu seharian. Antrean panjang sepanjang jalur karena kecil, padat, dan banyak pasar tumpah serta perlintasan kereta api. Titik macet ada di perlintasan Songgom dan Bumiayu. Ribuan kendaraan berbaris pelan bersabar mencoba menembus macet sepanjang 90-an km itu. Tepat azan magrib atau 24 jam dari waktu berangkat, rombongan tiba di Alun-Alun Purwokerto.
![]() |
Kini, cerita di atas tinggal romantisme kelabu. Pemudik dari Jakarta langsung masuk jalan tol dan keluar dari pintu tol Pejagan. Dari Pejagan menyusuri jalur Ketanggungan yang lebih lancar karena sudah dibangun flyover Songgom dan flyover Klonengan. Perjalanan di kawasan macet Bumiayu juga terpecah karena sudah dibangun flyover yang diresmikan pada 2017.
Video Pemudik Mulai Padati Terminal Merak
(asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini