"Saya datang pukul 19.00 WITa, saya dari Bulukumba itu kejar-kejar ke sini kiranya bisa diangkut pukul 20.00 WITa, tapi faktanya sekarang saya belum diangkut-angkut. Kenapa, Karena saya ngurus sendiri tidak pake calo, kecewa sekali saya pak," kata Ani sambil menangis dihadapan petugas posko terpadu, Senin (11/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ani dan petugas otoritas pelabuhan sempat berdebat. Dia menentang petugas karena memberangkatkan kendaraan yang mengantre jauh di belakangnya. Ani pun memperlihatkan bukti tiket yang dipegang beserta kelengkapan sesuai aturan yang ada.
"Saya dapat bocoran tadi, kalau saya tidak melalui calo, saya pasti akan diperlambat, tapi kalau pakai calo akan didahulukan gitu, makanya saya kecewa. Bahkan tadi ada yang dari Makassar tiba sebelum buka, belum diangkut-angkut hingga sekarang," ungkapnya.
Kepala Otoritas Pelabuhan, Sony Fadli menyebut hal itu hanya kesalahpahaman. Dia juga membantah adanya praktik percaloan di pelabuhan tersebut.
"Disini ada namanya muatan muntahan ketika terjadi over kapasitas penumpang dari kapal, jadi otomatis penumpang harus antri kembali sesuai nomor urut pemberangkatannya. Tidak ada itu calo. Dalam praktiknya dilapangan dinamai pengurus khusus kendaraan, itu bagi yang mengendarai kendaraan dan itu sifatnya resmi," kata Sony. (abw/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini