Kepergian Titiek ini diperkirakan bakal menimbulkan kerugian pada Golkar. Salah satunya, Golkar berpotensi kehilangan suara di DIY.
Alasannya, Titiek merupakan satu-satunya anggota DPR Golkar dari Yogyakarta. Dalam Pemilu 2014, Golkar menempati posisi kelima di Yogyakarta dengan memperoleh 193.806 suara atau 9,42 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara pribadi, Titiek memperoleh 61.655. Dengan pindahnya Titiek ke Berkarya, Golkar bisa kehilangan suara para pemilih Titiek pada 2014.
Selain soal suara pemilih pada 2014, kepergian Titiek, yang merupakan putri Presiden RI ke-2 Soeharto, diperkirakan bakal membuat suara para pencinta Soeharto yang selama ini memilih Golkar berkurang.
![]() |
Hal tersebut bukan tanpa alasan. Saat Pemilu 2014, Titiek kerap menggunakan nama ayahnya saat berkampanye. Salah satunya dalam spanduk ataupun poster-poster kampanyenya yang menampilkan sosok sang ayah.
Misalnya, salah satu poster Titiek dengan tagline 'Putri Ngayogyakarto, Putrine Pak Harto, jujur dan dapat dipercaya'. Untuk meyakinkan bahwa dia warga Yogyakarta, Titiek mengenakan sanggul dan kebaya motif kembang berwarna terang.
Untuk lebih meyakinkan bahwa dia adalah putri Pak Harto, disematkanlah nama Siti Hediati Soeharto. Nama Harijadi tidak dicantumkan dalam poster-poster itu. Sedangkan di tagline bawah tertulis 'Pak Harto OKE! Mbak Titiek YES!'.
Potensi kehilangan suara para pendukung Soeharto karena kepergian Titiek ini pun sudah diperkirakan. Salah satunya oleh politikus Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet).
"Saya berharap kabar itu tidak benar dan kalaupun benar Golkar harus bekerja lebih keras lagi, untuk menutup lubang pencinta Pak Harto kemungkinan besar bergeser, tapi kemungkinan besar tidak," ujar Bamsoet saat ditanya soal pengaruh kepergian Titiek ke Berkarya, di Sekretariat Perkumpulan Gerakan Kebangsaan, Jalan Duren Tiga, Jakarta, Senin (11/6) kemarin.
Baca juga: Jalan Panjang Titiek Soeharto Menuju Senayan |
Titiek sendiri telah menyampaikan pernyataan politik soal kepindahannya ke Berkarya. Alasannya keluar dari Golkar adalah sikap politik yang berbeda. Golkar diketahui sebagai pendukung pemerintah Presiden Joko Widodo dan akan mengusung Jokowi kembali pada Pilpres 2019.
"Seharusnya Golkar sebagai partai besar, sebagai pendukung dan sahabat yang baik, harus bisa memberi masukan mana hal-hal yang baik dan yang buruk kepada pemerintah, tidak hanya sekadar mengekor dan 'ABS' (asal bapak senang)," ungkap Titiek.
Partai Berkarya: dari Tommy, Muchdi, hingga Pollycarpus
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini