Mudik Naik Kereta Api, Ini Imbauan Dirut KAI

Mudik Naik Kereta Api, Ini Imbauan Dirut KAI

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Senin, 11 Jun 2018 18:56 WIB
Jumlah pemudik di Stasiun Gambir sudah mulai meningkat signifikan. (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Memasuki H-5 Lebaran, pemudik yang menggunakan kereta api mulai memadati stasiun. Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro memberikan sejumlah imbauan kepada para pemudik yang menggunakan kereta api.

Imbauan pertama, terkait jadwal kedatangan di stasiun. Edi mengimbau pemudik datang 2-3 jam sebelumnya.

"Datanglah kurang-lebih 2 atau 3 jam sebelumnya," kata Edi di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Senin (11/6/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Edi meminta pemudik tidak datang terlalu awal dari jadwal keberangkatan. Sebab, hal itu akan memperparah penumpukan penumpang di stasiun.

"Jangan misalkan berangkat jam 16.00, tapi jam 07.00 sudah ada (di stasiun), sehingga (stasiun) mampet. Mampet itu ya mau sebesar apa pun ya pasti nggak nampung kalau semuanya begitu," ujarnya.

Direktur Utama PT KAI Edi SukmoroDirektur Utama PT KAI Edi Sukmoro (Marlinda Oktavia Erwanti/detikcom)


Imbauan kedua, terkait barang bawaan. Edi meminta pemudik tidak membawa barang yang melebihi kapasitas 20 kg atau barang yang memakan tempat terlalu banyak.

"Memang mereka bisa bayar kelebihannya, tapi mengingatkan, kan semuanya butuh tempat juga. Jadi jangan sampai jatah orang lain keambil gara-gara dia membawa yang berlebihan. Kan, begitu," kata Edi.


Imbauan ketiga, terkait persoalan cetak tiket. Pemudik diwajibkan mencetak tiket sebelum memasuki stasiun.

Cetak tiket, kata Edi, diwajibkan bagi semua pemudik yang hendak boarding. Cetak tiket diperuntukkan bagi pemudik yang membeli tiket melalui KAI Access, website KAI, contatc center 121, minimarket, jaringan PPOB, dan aplikasi di ponsel.

"Semua wajib cetak tiket," pungkasnya. (jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads