"Saya berdiri di sini untuk Palestina. Saya berdiri di sini atas dasar bahwa kita semua harus menghormati kedaulatan Palestina sebagai negara merdeka," kata Yahya setelah menjadi pembicara dalam forum yang diprakarsai American Jewish Committee (AJC) di Israel, sebagaimana dilansir NU Online, Senin (11/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yahya menyatakan PBNU berkomitmen menjaga perdamaian di tingkat internasional sesuai dengan semangat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). PBNU juga memperjuangkan kemerdekaan rakyat Palestina.
Yahya ditanyai Rabi Rosen soal hubungan Islam dengan Yahudi. Yahya menjelaskan sentimen negatif masyarakat Islam terhadap Yahudi disebabkan oleh konflik Palestina-Israel. Juga disebabkan oleh kekurangpahaman mengenai konflik Palestina-Israel.
Ada langkah yang bisa ditempuh untuk mewujudkan perdamaian. Pertama, Yahya mendorong adanya interpretasi baru terhadap hubungan antarumat beragama.
"Pertama, harus menemukan solusi baru terkait fungsi agama dalam kehidupan nyata. Kedua, harus ada interpretasi lebih antar-agama untuk membimbing umat agar tercipta harmonisasi antarumat beragama," tutur Yahya.
Kedua, prinsip rahmah (kasih sayang) dalam agama Islam harus senantiasa diterapkan. Menurutnya, keadilan tercipta bila konsep rahmah diterapkan.
Secara terpisah, Ketua PBNU Robikin Emhas menyatakan tak ada jalinan kerja sama program ataupun kelembagaan antara NU dan Israel. Yahya hadir di Israel untuk memberikan gagasan yang luar biasa.
"Boleh jadi Gus Yahya Staquf memenuhi undangan dimaksud untuk menawarkan gagasan yang memberi harapan bagi terwujudkan perdamaian di Palestina dan dunia pada umumnya," kata Robikin. (dnu/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini