"(Sayembara ini) Sampai (pelakunya) dapat. Termasuk kalau polisi yang ungkap hadiahnya ya diberikan ke polisi. Kan siapa pun," kata Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo, Senin (11/6/2018).
Informasi sayembara ini awalnya ditulis Sapto pada akun Facebook-nya. Dalam statusnya, Sapto menulis:
BKSDA Aceh dan mitra akan memberikan hadiah Rp 10 juta bagi siapapun yang bisa memberi informasi akurat pembunuh Bunta. #BuruPembunuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Minggu (10/6), tim gabungan melakukan nekropsi dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Petugas mengambil sampel jantung, limpa, usus dan ginjal untuk diuji pada laboratorium.
Selain itu, petugas juga mengambil sisa patahan gading sebelah kiri sepanjang 46 sentimeter (sisanya hilang).
"Dianosa sementara tim medis BKSDA Aceh adalah toxicosis, berdasarkan kerusakan dan perubahan organ-organ usus mengalami pendarahan, jantung nekrosis dan hiperemi, pembengkakan (oedema) dan sianosis pada paru, oedema (pembengkakan) hati, cairan di rongga dada sangat keruh dan adanya buah kuini di dalam usus. Serta ditemukan buah tersebut didekat bangkai satwa ditemukan," ungkap Sapto.
"Selanjutnya sampel yang diambil akan kita kirim ke puslabfor cabang Medan melalui penyidik Polres Aceh Timur," jelas Sapto.
Seperti diketahui, pembunuhan gajah jantan tersebut dilakukan pada Sabtu (9/6) kemarin sekitar pukul 08.00 WIB. Polisi menduga pelaku datang ke CRU Serbajadi dan selanjutnya memberikan pisang dan mangga yang sudah ditaruh racun ke gajah.
Setelah hewan bertubuh besar ambruk, pelaku kemudian memotong pipi gajah untuk diambil gading. Aksi pembunuhan gajah jinak ini baru diketahui setelah mahout datang ke lokasi.
Tonton juga video: 'Menyelamatkan Anak Gajah yang Terpisah dari Kawanannya di Aceh'
(asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini