Lebih dari itu, Bob mengaku tak sungkan menegur bila ada kerabat penguasa Orde Baru itu yang bersikap atau berperilaku tak patut. Pengusaha Probosutedjo, adik tiri Soeharto, termasuk yang pernah ditegurnya dan diadukan langsung ke Soeharto karena dianggap ngawur saat berbicara kepada pers.
"Saya lupa kapan persisnya itu, tetapi (pernyataaan) Prosutedjo itu ngawur. Saat makan bersama di Cendana saya langsung adukan ke Pak Harto," kata Bob ketika berbincang dengan detik.com di Lapangan Madya, Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta pada Jumat (9/6/2018).
Baca juga: Kesaksian Mbak Tutut Soal Cerutu Soeharto |
Saat mendengar pengaduan, Bob melanutkan, Soeharto biasanya cuma menyimak dan manggut-manggut. "Sudah.., sekarang urusan famili ya famili, urusan keluarga ya sudah diselesaikan secara keluarga saja," kenang Bob mengutip pernyataan Soeharto.
Bob mengaku Soeharto selalu bersikap sebagai penengah bagi semua orang. Bukan Probosutedjo saja yang pernah diadukan oleh Bob Hasan tapi beberapa pejabat juga, dan reaksi Soeharto selalu hanya mengangguk-angguk.
"Pak Harto itu tidak reaktif. Si pejabat terkait biasanya akan dipanggil terpisah untuk diberi wejangan," tutur Bob.
Sikap seperti inilah yang membuat Bob Hasan merasa kagum dengan Soeharto. Ia tak pernah marah tetapi menangkap pesan. Soeharto juga menerima saran baik untuk mengubah kebiasaan buruknya.
Salah satu masukan yang diberikan Bob adalah soal kebiasaan merokok. Bob tahu betul merokok dapat merusak kesehatan jantung. Ia pernah merokok tingwe (melinting dewe/ melinting sendiri) ketika masih di kampung. Setahun melakukan kebiasaan itu nafasnya menjadi berat dan degup jantungnya mulai terganggu.
Ia-pun bicara dengan Soeharto kalau rokok benar-benar berakibat buruk. Saran ini diterima, dan Soeharto kemudian mengubah kebiasaannya dengan cuma mencium aroma cerutu tanpa menyulutnya. (jat/jat)