Hanura: Amien Beda Jauh dari Mahathir, Jangan Berfiksi Nyapres!

Hanura: Amien Beda Jauh dari Mahathir, Jangan Berfiksi Nyapres!

Andhika Prasetia - detikNews
Minggu, 10 Jun 2018 10:55 WIB
Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir (Foto: dok. pribadi)
Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais siap nyapres 2019 karena terinspirasi kemenangan Mahathir Mohammad sebagai PM Malaysia. Hanura menilai kapasitas Amien beda jauh dari Mahathir.

"Emang sama Mahathir dengan Amien Rais? Jangan pake kacamata kuda deh, jauh banget bedanya! Kalau Mahathir nggak punya kasus, tapi Amien Rais diduga terima aliran dana hasil korupsi, selain itu Mahathir adalah negarawan sedangkan Amien Rais politikus asbun (asal bunyi)," ujar Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir kepada wartawan, Minggu (10/6/2018).


Hanura menjelaskan, peta politik Indonesia beda jauh dengan Malaysia. Di Indonesia, kata Inas, Amien harus berhadapan dengan Joko Widodo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lalu, lawannya juga jauh berbeda, kalau Najib jelas koruptor dan dibenci mayoritas rakyatnya tapi Jokowi jujur dan bersih dan dicintai mayoritas rakyatnya karena program-program grass root-nya," ujar Inas.

Oleh sebab itu, Inas menyarankan Amien mengurungkan niat nyapres. "Saran saya kepada Amien Rais agar jangan berfiksi pengen nyapres deh lebih baik berzikir aja," kata Inas.


Sebelumnya, Amien sudah berbicara soal kesiapan dia menjadi capres saat menghadiri buka puasa bersama di rumah dinas Ketum PAN Zulkifli Hasan. Amien merasa siap jadi capres meski sudah berusia 74 tahun.

"Nah Mbah Amien Rais ini walaupun tua ya nggak apa-apa. Begitu Mahathir jadi, saya jadi remaja lagi sekarang. Biarlah nanti rakyat yang buat penilaian," kata Amien kepada wartawan di kediaman Ketum PAN Zulkifli Hasan di Jl Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (9/6).



Tonton juga 'Amien Rais Tantang Jokowi Duel Secara Demokratis':

[Gambas:Video 20detik]

(dkp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads