"Saya rencananya mau ke Bima nanti. Saya berlima dengan teman saya yang sama-sama sedang merantau kuliah di Makassar," kata salah seorang penumpang, Aisyah, kepada detikcom di Pelabuhan Soetta, Makassar, Sabtu (9/6/2018).
Aisyah biasa menggunakan kapal laut bersama teman-temannya untuk pulang kampung. Sebab, tidak ada penerbangan langsung dari Makassar menuju Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau naik pesawat mahal dan harus transit lagi di Surabaya," ucapnya.
Sementara itu, dari data yang diperoleh detikcom, tercatat 15.911 penumpang meninggalkan Makassar sejak 1 Juni hingga 8 Juni 2018. Penumpang yang turun di Makassar tercatat berjumlah 9.711 orang.
Penumpang terbanyak yang naik kapal memilih tujuan Maumere, Surabaya, Baubau, dan Bima. Sedangkan penumpang yang turun di Makassar kebanyakan berasal dari Maumere.
Pada tahun ini, diperkirakan sekitar 50 ribu penumpang memadati pelabuhan ini dalam rangkaian arus mudik.
![]() |
"Posko angkutan Lebaran Makassar berdasarkan instruksi Dirjen Hubla mulai tanggal 32 Mei sampai dengan 1 Juli. Termasuk puncak arus mudik kita prediksi terjadi tanggal 8, 9, 10 Juni mendatang," kata Ketua Satgas Posko Angkutan Lebaran Pelabuhan Makassar Sukirno.
"Pada tahun 2017, jumlah penumpang naik 54.903 orang. Tahun ini, kita prediksi 57.648 penumpang. Lalu untuk penumpang yang turun di Makassar pada tahun lalu 50.114 orang dan tahun ini diprediksi 52.651 penumpang," sebutnya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya lonjakan penumpang pada tahun ini. Salah satunya libur bersama dan libur anak sekolah yang hampir bersamaan.
Untuk mendukung kelancaran arus mudik, sudah disiapkan 14 kapal penumpang dari Pelni, 3 kapal dari Darmawisata, 1 kapal dari Primavista, dan 4 kapal perintis. (fiq/fdn)