"Bapak harus berhenti, kalau sampai bapak terus (menerima kembali pinangan menjadi mandataris MPR dalam Sidang Umum MPR), saya tak mau mendampingi," kata Tutut menirukan ucapan Ibu Tien kepada Soeharto. Menyimak peringatan dari isterinya tersebut, Soeharto pun manthuk-manthuk (mengangguk-angguk) seraya berujar, "Iya bu, saya enggak maju lagi."
Tutut menceritakan kisah itu saat tampil di Blak blakan detikcom yang tayang Jumat, 8 Juni 2018. "Ya menang saat itu Bapak (Soeharto) sudah tidak mau lagi, ingin berhenti," tambah Tutut menegaskan.
![]() |
Mengamini sikap ibu Tien, menurut Tutut, segenap anak-anak pun senada meminta agar Soeharto beristirahat dan sepenuhnya menikmati masa tua bersama keluarga. Namun beberapa menteri dan tokoh politik tetap mendorong dan meminta Soeharto untuk maju lagi dalam Sidang Umum MPR 1998. Mereka beralasan rakyat banyak masih menghendaki kepemimpinan Soeharto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa teman banyak yang ngojok ojokin, karena rakyat masih membutuhkan. Bapak itu kalau disudutkan dengan rakyat itu tidak bisa menolak. Akhirnya ya sudah sekali lagi ini. Ini yang dijawab oleh Bapak," papar Tutut.
Tapi sekitar tiga bulan setelah dilantik menjadi Presiden, pihak-pihak yang sebelumnya mendorong dan membujuk Soeharto untuk kembali berkuasa, justru mengajukan hal sebaliknya. Dalihnya sama, rakyat sudah tidak menghendaki. Pada 21 Mei 1998, Soeharto memutuskan mundur dari jabatan Presiden.
(erd/jat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini