Parman (45), seorang petugas kebersihan sekaligus saksi, menduga mayat bayi kembar ini berasal dari blok 14 atau 15 perumahan elite tersebut. Parman bercerita, pagi tadi, dia bersama dua rekannya, Ino dan Uun, mengangkut sampah di rumah-rumah warga seperti biasa.
Dengan menggunakan mobil terbuka, dia sisir satu persatu blok di Perumahan Tamansari Bukit Bandung untuk mengangkut sampah di rumah warga. Mulai dari blok 10,11,12,13, 14 dan 15.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya dengan Ino dan Uun sudah ngangkut sama itu jam 7 dan beres setengah sepuluh. Dari mobil kecil sampah sambil dibuka dan dipilah terus dipindah ke truk. Ino nemuin kresek awalnya disangka daging tapi pas dibuka ternyata bayi," tutur Parman di dekat pos keamanan perumahan.
Parman menduga bayi yang ditemukan itu berasal dari blok 14 atau 15. Karena jasad bayi kembar itu ditemukan di bagian atas tumpukan sampah yang diangkutnya.
"Kemungkinan sekitar di blok 14 atau 15, karena saya tahu hasil leyekan (injakan untuk memadatkan sampah)," ucap Parman.
Meski begitu, dia tidak bisa memastikannya. Karena sekarang kasus penemuan jasad bayi kembar ini sedang dalam penyelidikan polisi.
"Tapi enggak tau sih pastinya. Tapi saya harap ini bisa segera terungkap. Padahal kalau mau dikasiin saya juga mau urus (kedua bayi malang ini," ujar Parman. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini