Bimanesh Tegur Fredrich yang Sebar Foto Novanto Dirawat di RS

Bimanesh Tegur Fredrich yang Sebar Foto Novanto Dirawat di RS

Haris Fadhil - detikNews
Kamis, 07 Jun 2018 17:57 WIB
Dokter Bimanesh Sutarjo (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Dokter Bimanesh Sutarjo menyebut Fredrich Yunadi menyebarkan foto Setya Novanto dirawat di RS Medika Permata Hijau ke publik. Bimanesh pun memprotes tindakan Fredrich tersebut.

"Kalau kita lihat di medsos (media sosial), foto-foto pasien itu kok ada di medsos. Saya pertama tanya perawat, 'Ini bagaimana foto bisa ke luar?', kalau bukan pasien yang minta, nggak boleh ke luar," kata Bimanesh ketika menjalani pemeriksaan terdakwa perkara perintangan penyidikan KPK terhadap Novanto dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (7/6/2018).


"Jadi dia (Fredrich) yang foto dan dia memang sebarkan. Saya tegur dia waktu itu, 'Pak, saya nggak setuju ini,'" imbuh Bimanesh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Bimanesh menyebut Fredrich menggunakan tulisannya di depan kamar Novanto sebagai sarana mengusir penyidik KPK. Tulisan itu sebelumnya, menurut Bimanesh, dibuatnya agar Novanto beristirahat.

"Apakah Saudara tahu kalau malam-malam penyidik KPK datang, tulisan itu digunakan Fredrich untuk menghalangi penyidik KPK menemui Novanto?" tanya jaksa.

"Kalau yang baca kalimatnya itu nggak ada larangan apa pun. Itu hanya dibesarkan oleh Fredrich. Disalahgunakan oleh dia untuk menunjukkan bahwa dokter tidak mengizinkan. Kan bukan larangan, pengumuman bahwa pasien perlu istirahat karena penyakitnya. Karena waktu pulang, saya sempat usir karena banyak orang, itu bukan untuk menghalangi orang," ucap Bimanesh.


Terlepas dari itu, Bimanesh menyesal membuat visum kecelakaan untuk Novanto. Menurutnya, visum itu disalahgunakan Fredrich.

"Pada waktu itu niat saya untuk kepentingan pasien. Saya tidak lihat dia siapa, buron atau tidak. Pasien ini butuh istirahat. Setelah disalahgunakan oleh Fredrich, saya menyesal begitu. Kenapa saya buat begitu, jadi disalahgunakan, maka saya akui itu karena kesalahan saya," ucap Bimanesh.

"Yang saya tulis berdasarkan permintaan dari polisi. Jadi polisi kalau meminta visum ada macam-macam. Ada visum karena perkelahian, tapi yang khusus diberikan kepada kami adalah visum karena kecelakaan lalu lintas. Dia yang set, dan saya hanya mengetik ulang. Kesimpulan dari visum saya luka-luka ini diakibatkan benda tumpul," imbuh Bimanesh. (haf/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads