"Kami memilih kata 'masyarakat penjaga negeri' sebagai wujud apresiasi kepada seluruh elemen, baik para anggota TNI di perbatasan, maupun tentu masyarakat yang tinggal di perbatasan. TNI dan masyarakat, elemen yang berperan kompak menjaga eksistensi Indonesia," kata Senior Vice President ACT, Syuhelmaidi Syukur dalam keterangan tertulis, Kamis (7/6/2018).
Dia mengatakan, jika tanpa TNI upaya menjaga kedaulatan akan lemah. Namun ia juga menyadari jika tanpa rakyat yang berkesadaran tinggi sebagai bangsa Indonesia, TNI juga tak akan optimal menjalankan tugasnya. Karena itu Syukur turut mengapresiasi TNI maupun masyarakat di perbatasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beri masyarakat penjaga negeri ramadan terbaik. Pada prinsipnya, TNI siap mendukung program kemanusiaan untuk masyarakat Indonesia," ujarnya.
Direktur Masyarakat Relawan Indonesia, institusi relawan yang diinisiasi ACT, Dwiko Hari Dastriadi menjelaskan pihaknya menyiapkan 10 ribu paket pangan Ramadan yang disalurkan ke perbatasan di wilayah Indonesia. Selain itu paket itu pun dibagikan kepada para veteran di Jakarta.
"Program ini mendistribusikan 10 ribu paket di perbatasan. Selain itu untuk para veteran di Jakarta dan sekitarnya ada seribu paket. Pelaksanaannya Papua (Merauke dan Jayapura) pada 5-12 Juni, Kalimantan Timur (Mahakam Ulu) 6-12 Juni), Kalimantan Utara (Long Bawan, Sebatik) 6-12 Juni, Kalimantan Barat (Sanggau, Bengkayang) 6-14 Juni dan Kepulauan Riau (Anambas dan Natuna) 6-12 Juni," papar Dwiko.
Paket Pangan Ramadan untuk masyarakat di perbatasan ini merupakan rangkaian program Ramadan 1439H ACT yang termasuk di dalamnya program Kapal Ramadan, buka bareng untuk warga DKI Jakarta di 223 RW (BBJB SKB), layanan buka puasa dengan food truck di Jabotabek (bergantian), food van di Jogja dan Medan, bantuan makanan buka puasa di semua cabang ACT di Indonesia, serta dukungan dapur umum di sejumlah pengungsian di luar negeri.
Program Berbuka Bersama Jakarta Bahagia Semua Kebagian Berkahnya (BBJB SKB) sendiri telah rampung dilakukan sejak 16 Mei lalu. Program yang menyasar pada 111 RW di Jakarta itu resmi ditutup Pemprov DKI pada Rabu (6/6) kemarin.
Melalui BBJB, Pemprov DKI dan ACT telah menyalurkan 166 ribu paket makanan. Dalam pelaksanaannya, terdapat 13 dapur umum yang berada di bawah tanggung jawab ACT yang tersebar di wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu.
Presiden ACT Ahyudin menyampaikan, program BBJB yang disinergikan dengan ACT merupakan program yang direspon secara serius oleh ACT. Dengan berakhirnya program ini, ACT akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait temuan di lapangan.
Dia mengharapkan program itu menjadi landasan kolaborasi strategis antara ACT dan Pemprov DKI ke depannya sebagai bentuk kepedulian terhadap kemanusiaan terutama wilayah DKI Jakarta.
"Kami menyerap keseriusan kolaboratif yang disampaikan Gubernur DKI, sebagai energi kebersamaan sebagai sesama elemen peduli kemanusiaan. Pada momentum Ramadan, kata "kemanusiaan" yang menafasi ACT bermakna sama dengan kata "rakyat" yang merupakan jargon pemerintah. Ada kesamaan visi dalam melayani masyarakat," ungkap Ahyudin.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Hani Hanifah mengatakan dalam mensukseskan kegiatan ini terdapat sekitar 100 relawan dari MRI yang ikut terjun dalam pendistribusian paket makanan gratis.
Tak hanya membantu masyarakat kurang mampu, program itu pun dapat memberdayakan para ibu yang bisa membantu perekonomiannya dalam 20 hari selama Ramadan ini.
"Di semua titik yang dipegang oleh ACT, ibu-ibu disekitar dapur umum dan warung-warung kecil diberdayakan. Sehingga berkah kegiatan ini juga dapat meningkatkan perekonomian mereka selama 20 hari Ramadhan," kata Hani. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini