Menristek Jelaskan Kabar 7 Kampus Negeri Ternama Terpapar Radikalisme

Menristek Jelaskan Kabar 7 Kampus Negeri Ternama Terpapar Radikalisme

Rina Atriana - detikNews
Kamis, 07 Jun 2018 10:39 WIB
Menristek Dikti M Nasir (Sams/detikcom)
Jakarta - Sebanyak 7 kampus negeri terkenal di Indonesia disebut-sebut terpapar radikalisme. Menristek M Nasir menegaskan kabar yang menyeret tujuh kampus itu hanya persepsi dari hasil penelitian. Perlu dikaji lebih mendalam.

"Ini hanya dugaan. Saya tanyakan mana orangnya itu saya minta ditindaklanjuti. Saya sudah koordinasi saya minta untuk siapa saja yang terlibat di dalamnya. Itu kan hanya penelitian, samplingnya di situ letaknya, men-judge gitu. Itu hanya persepsi, pendapat," kata Nasir di sela seminar revolusi mental 'Program Penguatan Kapasitas Pemimpin Indonesia' di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (7/6/2018).

Nasir menegaskan 7 daftar kampus tersebut belum terbukti terpapar radikalisme. Perlu dilakukan pendalaman lebih lanjut untuk membuktikan ada-tidaknya paham radikal yang masuk kampus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Belum (terbukti), ini persepsi. Riset kan dari penelitian, kalau penelitian yang menyampaikan 7 PTN ini. Kalau penelitian diarahkan ke situ semua kan akan membuka," tuturnya.

Terkait dengan hal itu, Nasir akan memanggil semua rektor universitas negeri yang disebut itu setelah libur Lebaran.

"Maka tanggal 25 (Juni) nanti saya akan kumpulkan semua rektor perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia untuk menyikapi radikalisme di dalam kampus," kata Nasir.

Pemanggilan akan dilakukan pada Senin (25/6). Nasir berencana mendalami laporan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang menyebut ada sejumlah universitas negeri yang terpapar paham radikal.

Dia akan meminta universitas-universitas negeri memperbaiki kurikulum. Nasir juga meminta rektor universitas mendata seluruh mahasiswa, staf, serta dosen yang terpapar paham radikal.

"Kurikulum kami perbaiki. Rektor saya minta mendata semua pegawai, dosen, dan mahasiswa mana yang terpapar radikalisme. Sebelum ditindak, ditanya dia mau kembali lagi atau tidak ke NKRI," jelas dia.



(rna/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads