"Tentunya kita ingin mengundang profesor-profesor yang memiliki satu kepakaran tertentu untuk membangun research (riset). Selama ini juga DRD ada tapi tidak terlalu dioptimalkan. Jadi kita ke depan akan memakai organ DRD ini untuk memberikan masukan-masukan terkini," kata Sandiaga di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (4/6/2018).
Sandiaga menyebut beberapa nama diharapkan bisa mengisi suatu posisi di DRD. Beberapa nama yang disebut Sandiaga di antaranya profesor mikrobiologi di Universitas Indonesia Pratiwi Sudarmono dan Andi Faisal Bakti, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga ingin DRD DKI bisa berkolaborasi dengan jajaran di Jakarta Smart City. Dengan begitu diharapkan Pemprov DKI dapat membuat kebijakan berdasarkan riset yang komprehensif.
"Nanti kita akan bilang bahwa semua kebijakan berbasis data. Itu ada Jakarta Smart City. Tapi Jakarta Smart City nanti mengolah datanya. Data pemasukan (yang masuk) juga dari Dewan Riset Daerah," ujar Sandiaga.
DRD DKI saat ini diisi oleh beberpa pakar. Misalnya eks Kepala Suku Dinas Tata Kota Jakarta Barat Muhammad Faisal Kahar. Ada juga Jan Sopaheluwakan, seorang pakar ilmu kebumian. (zak/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini