"Tujuan utama para tokoh itu ke Mekah adalah melaksanakan ibadah umrah. Jika kemudian beriringan dengan itu ada silaturahmi antar-mereka, itu adalah agenda baik yang perlu diapresiasi," kata Wasekjen PAN Saleh Daulay kepada wartawan, Senin (4/6/2018).
Karena itu, menurut Saleh, tak tepat apabila PSI menilai pertemuan di antara ketiga tokoh tersebut menemui kegagalan. Sejak awal, Prabowo dan Amien tak bermaksud membawa Habib Rizieq pulang ke Tanah Air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saleh pun menganggap komentar dari PSI hanya angin lalu. Menurut dia, PSI sedang mencari popularitas dengan menumpangi isu pihak lain.
"Sebetulnya tidak perlu dan tidak ada pentingnya menanggapi pendapat pihak yang mencoba mencari popularitas dari isu publik yang ada pada pihak lain," kata anggota DPR itu.
"Sebaiknya, pihak itu sadar diri dan mencoba membangun isu sendiri. Sebab, kalau itu terus dilakukan, hal itu dapat juga dikategorikan sebagai bagian dari kegagalan yang nyata," imbuh Saleh.
PSI menyoroti pertemuan Amien Rais, Prabowo Subianto, dan Habib Rizieq Syihab. Sekjen PSI Raja Juli Antoni menilai pertemuan tiga tokoh itu 'gatot' alias gagal total.
"Menurut saya, pertemuan Amien Rais, Prabowo, dan Rizieq di Mekah tidak punya makna signifikan secara politik. Pertemuan itu hanya pertemuan biasa yang tidak punya pengaruh apa pun dalam perkembangan politik Indonesia mutakhir," ungkap Raja Juli Antoni, hari ini.
Selain tak berhasil membawa Habib Rizieq pulang ke Indonesia, menurut Toni, pertemuan itu tak memiliki makna politik.
Toni menyebut pertemuan tiga tokoh oposisi itu gagal. Dari berbagai manuver yang diperlihatkan oposisi, dia menilai kubu Prabowo cs tersebut semakin kebingungan karena sulit menandingi keberhasilan Jokowi.
"Jauh-jauh ke Mekah, hasilnya hampa belaka. Secara politik pertemuan itu 'gatot' alias gagal total," ucap Toni. (tsa/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini