Presiden John Magufuli menulis kesedihan yang mendalam di Twitter atas kematian kembar perempuan itu, dengan mengatakan mereka memiliki mimpi untuk melayani negara.
Maria dan Consolata meninggal dunia karena komplikasi pernafasan.
Mereka memiliki kepala dan tangan terpisah maupun jantung namun berbagi sejumlah organ tubuh lain, seperti paru-paru dan hati.
- Bayi kembar siam yang dipisahkan di India akhirnya membuka mata
- Pilot kembar pensiun bersamaan dengan pendaratan terakhir selang 30 detik
- Seorang perempuan hamil dua kali dalam tempo 10 hari
Dibesarkan oleh sebuah yayasan sosial Katolik, keduanya masuk universitas dan dalam wawancara dengan BBC tahun lalu mengatakan ingin menjadi guru setelah tamat universitas.
"Kami akan mengajar dengan menggunakan proyektor dan komputer," tutur mereka.

Kembar dempet perempuan ini juga berharap suatu hari kelak bisa menikah dengan seorang suami. (BBC)
Maria dan Consolata dibawa ke rumah sakit pada Desember lalu karena gangguan jantung namun meninggal dunia Sabtu (02/06).
Kembar dempet ini cukup terkenal di Tanzania, antara lain karena tekad mereka untuk melanjutkan pendidikan ke universitas walau sistem yang ada sulit untuk mengakomodasi kondisi mereka.
Namun keduanya bisa meneruskan pendidikan dengan mendapat dukungan dana dari pemerintah setempat serta sumbangan pribadi.
- Larangan bersekolah bagi remaja hamil di Tanzania dikecam
- Sejumlah siswi hamil dan orang tua ditangkap, aktivis 'marah besar'
- Ditangkap, pendeta yang mengaku nabi dan menghalalkan alkohol dan seks
Maria dan Consolata yang menentang gagasan operasi untuk memisahkan tubuh mereka yang lengket dari bagian pusar ke bawah juga mengatakan kepada BBC bahwa mereka berharap suatu hari kelak bisa menikah dengan seorang pria.
Orang tua mereka meninggal dunia ketika keduanya masih bayi sehingga mereka dibesarkan oleh sebuah badan amal Katolik yang menggabungkan nama keduanya, Maria Consolata.
Tahun lalu, ketika tamat dari sekolah menengah atas, Maria dan Consolata mendapat gelombang ucapan selamat dari warga Tanzania.