Terkait hal ini, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan informasi itu diungkap ke publik untuk sama-sama meningkatkan kewaspadaan. Informasi tersebut didapatkan kepolisian dari hasil penyelidikan atas terduga teroris yang ditangkap.
"Ini kan untuk kewaspadaan kita semua. Dan itu (hasil) bagian dari upaya penyidikan," kata Iqbal saat dihubungi, Minggu (4/6/2018) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena sesuai SOP, sebelum kita lakukan penggeledahan dan penangkapan, kita sudah tahu bahwa terduga teroris ini masuk jaringan. Dan jaringan itu berbahaya. Tahu sendiri, mereka bukan takut mati, tapi cari mati. Itu pemahaman alirannya. Makanya berkategori berbahaya," ujar Iqbal.
"Apalagi ada bom yang sudah diracik dan siap ledak. Itu SOP dan strategi khusus untuk menangani kasus berisiko tinggi. Polri juga tidak boleh main-main. Itu SOP-nya, (untuk hadapi) extraordinary crime," sambungnya.
Terkait informasi ini, Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengecam keras rencana penyerangan tersebut. Bamsoet mengimbau aparat kepolisian meningkatkan keamanan di kawasan DPR. Dia berharap DPR menjadi wilayah yang aman bagi siapa saja.
"Setelah berbagai tindakan teror yang dilakukan para terduga teroris sebelumnya ditujukan ke kantor dan aparat kepolisian, kini ada dugaaan kuat para terduga teroris yang merupakan alumni UNRI ini akan melancarkan aksinya di Gedung DPRD dan DPR RI. Saya sangat mengecam rencana ini," kata Bamsoet kepada wartawan, Minggu (3/6/2018).
"Terkait dengan keamanan DPR, saya akan meminta kepada aparat kepolisian untuk terus waspada dan memperketat keamanan untuk menghindari masuknya pihak-pihak yang akan mengganggu keamanan," ucapnya. (jbr/yas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini