Fahri Kritik Aparat Bersenjata di UNRI, Ini Penjelasan Polisi

Fahri Kritik Aparat Bersenjata di UNRI, Ini Penjelasan Polisi

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Minggu, 03 Jun 2018 01:51 WIB
Suasana kampus UNRI saat polisi melakukan penggerebekan terduga teroris. (Chaidir Tanjung/detikcom)
Jakarta - Densus 88 bersama jajaran Polda Riau masuk Kampus Universitas Riau (UNRI) membawa senjata. Itu dilakukan untuk menangkap terduga teroris, bukan terduga pelaku kejahatan jenis lainnya.

"Berkaitan penggerebekan di Kampus pakai senjata, karena yang digerebek bukan pencuri ayam." kata Kapolda Riau, Irjen Nandang dalam jumpa pers, Sabtu (2/6/2018) malam di Mapolda Riau Riau Pekanbaru.
"Tetapi (yang digerebek) adalah salah satu bentuk kejahatan yang ekstra ordinary, yakni kejahatan yang sangat meresahkan bangsa-bangsa di dunia ini, sehingga menggunakan senjata," kata Kapolda Riau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya Irjen Nandang menyebutkan, tiga orang berhasil diamankan dari Kampus UNRI yang berada di Jl Soebrantas, Kec Tampan, Pekanbaru sore tadi.

Ketiga terduga teroris ini, kata Nandang, merupakan alumni UNRI terdiri dari alumni tahun 2002, 2004 dan 2005. Mereka diamankan menginap di Mess Mapala Sakai di kampus tersebut.

Aksi aparat bersenjata masuk kampus ini dikritik oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Hal itu seperti disampaikan Fahri dalam akun Twitter-nya @Fahrihamzah, Sabtu (2/6/2018) pukul 19.40 WIB. Bahkan Fahri turut men-tag akun Twitter Presiden Joko Widodo @jokowi, yang menyebut Jokowi tidak pernah menjadi aktivis.

"Pak @jokowi, ini jangan dibiarkan, kalau senjata laras panjang sudah masuk kampus, kita telah kembali ke zaman batu! Mungkin bapak tidak pernah menjadi aktivis. Maka bapak biarkan kejadian ini. Ini perang dengan mahasiswa!" kata Fahri lewat akun Twitternya.



Tonton juga '8 Terduga Teroris Diringkus Terkait Penyerangan Mapolda Riau':

[Gambas:Video 20detik]

(cha/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads