Aksi berlangsung di Bundaran HI, yang berseberangan dengan Pos Polisi Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (2/6/2018) sejak pukul 09.25 WIB. Ada delapan orang yang berunjuk rasa, mengecam penggerudukan kantor Radar Bogor tersebut.
Koordinator aksi, Sasmito, mengatakan para pengunjuk rasa berasal dari beberapa organisasi pekerja media. "Forum Pekerja Media itu ada Federasi Serikat Pekerja Independen, kemudian ada Serikat Pekerja Lintas Media Jakarta, sama AJI dan LBH Pers," kata Sasmito.
Sasmito menerangkan aksi tersebut untuk memberikan dukungan terhadap Radar Bogor yang kantornya digeruduk oleh kader PDIP. Mereka juga meminta PDIP memilih menempuh jalur hukum jika merasa keberatan atas pemberitaan oleh Radar Bogor ketimbang menggeruduk kantor media tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, mereka mengecam pernyataan salah satu petinggi PDIP di Jawa Tengah, yakni Bambang Irianto, yang mengatakan akan meratakan kantor media sama dengan tanah jika hal itu terjadi di Jawa Tengah.
![]() |
"Ini kan pernyataan yang sangat berpotensi atau memicu kekerasan kepada teman-teman Radar Bogor di wilayah-wilayah lainnya. Jadi saya pikir ini pernyataan yang sangat kontraproduktif yang disampaikan oleh petinggi PDIP," katanya.
Para pengunjuk rasa ini juga meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengusut anggota Polri yang terkesan membiarkan aksi penggerudukan pertama pada Rabu (30/5) yang mengakibatkan sejumlah kerusakan di kantor media tersebut.
"Nah, ini Kapolri harus mengusut tuntas kekerasan yang terjadi di kantor Radar Bogor, karena seperti kita tahu kemarin dari kepolisian Bogor bilang ini bukan permasalahan, yang tidak ada permasalahan ketika terjadi penggerudukan. Saya pikir sangat kontraproduktif ya dengan kejadian Rabu lalu," katanya.
Aksi mereka ini menarik perhatian anggota Polri. Mereka diminta membubarkan diri ke lokasi Patung Kuda, di depan Monas, karena tidak diperbolehkan berunjuk rasa di depan Bundaran HI. Namun, sebelum tiba di lokasi Patung Kuda, aksi tersebut bubar. (jor/bar)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini