Akibat erupsi pukul 08.20 WIB tadi pagi, sebanyak 544 jiwa warga Desa Stabelan mengungsi ke tempat penampungan pengungsi sementara (TPPS) di gedung olahraga desa setempat. Mereka berasal dari Dukuh Stabelan dan Takeran. Selain itu juga sebagian warga Dukuh Karang dan Belang, khususnya keluarga yang memiliki anak kecil dan Lansia.
"Untuk warga yang mengungsi ada 544 orang, dari Dukuh Stabelan dan Takeran. Juga sebagian kecil dari Dukuh Belang dan Karang," kata Kepala Desa Tlogolele, Widodo, kepada detikcom di TPPS Desa Tlogolele, Jumat (1/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi sebagian besar masih bertahan di sini (lokasi pengungsian)," jelasnya.
Warga pada malam hari kembali ke pengungsian. Apalagi, menurut dia, warga Dukuh Stabelan yang hanya berjarak sekitar 3 km dari puncak Merapi itu, jika malam hari masih khawatir akan situasi aktivitas Merapi.
![]() |
"Letusan tadi tidak memunculkan awan panas, ancamannya (dampak letusan) untuk warga (Stabelan, Tlogolele) kan hujan abu. Tetapi yang ditakutkan warga itu kalau tebing dari Merapi ada yang longsor, itu kekhawatirkan masyarakat," kata dia.
Baca juga: Hujan Abu Gunung Merapi Sampai ke Kota Solo |
Menurut dia, gedung olahraga yang digunakan sebagai TPPS tersebut mampu menampung semua warga yang mengungsi. Selain di dalam gedung, di halaman GOR itu juga didirikan tenda besar dari BPBD.
"Untuk anak-anak balita dan menyusui kami titipkan di rumah-rumah penduduk (sekitar TPPS)," ujarnya.
Untuk kebutuhan pengungsi, dari Pemkab Boyolali telah mendistribusikan logistik ke lokasi pengungsian. Untuk kebutuhan makan pengungsi, juga dibuka dapur umum. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini