"Niat awalnya umrah tapi kemudian dilanjutkan silaturahmi politik ke tokoh-tokoh. Maka kemudian tidak bisa menyalahkan kalau publik menilainya sebagai umrah politik," ujar Wasekjen PPP Achmad Baidowi alias Awiek kepada wartawan, Kamis (31/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Awiek, "Kalau mau umrah ya umrah saja. Jika hendak bertemu dengan tokoh-tokoh, janganlah direncanakan begitu." Bila pertemuan terjadi secara alamiah tanpa direncanakan, tak akan ada persepsi bahwa itu adalah 'umrah politik'.
"Maka publik akan melihatnya biasa saja dan kebetulan bukan dilihat sebagai umrah politik. Hal ini sekaligus dimaknai bisa menodai kesucian ibadah umrah yang diyakini oleh umat Islam," tambahnya.
Sebelumnya, PAN menyebut wajar jika ada pembicaraan politik di antara tokoh-tokoh itu saat bertemu di Mekah. Ini wajar dipandang PAN karena yang melakukan pertemuan adalah tokoh politik.
"Umrah ke Mekah kan ibadah, nggak ada agenda politik. Ya di sela-sela kunjungan di Mekah barangkali ketemu tokoh-tokoh politik itu hal wajar saja," ujar Waketum PAN Taufik Kurniawan. (gbr/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini