"Tadi malam baru selesai otopsi, itu memang (hasil) otopsinya ada luka di muka, tidak ada tanda-tanda kehamilan," kata Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Rudy Prabowo saat ditemui wartawan di Mapolres Bantul, Kamis (31/5/2018).
"Kan simpang siur to, (awalnya diduga karena) asmara. Tidak ada tanda-tanda kehamilan. Memang luka di kepala, dimungkinkan signifikan (korban meninggal) karena pukulan kayu, patahan kayu di dekat itu (TKP)," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, berdasarkan hasil otopsi diketahui korban berumur antara 30-40 tahun, mengalami luka memar di lengan atas, kelopak mata kiri, kedua bibir luka lecet. Lalu, luka yang paling parah ada di bagian kepala termasuk muka.
"Sebab kematian (korban) karena kekerasan timbul di belakang kepala yang mengakibatkan patah tulang tengkorak berkeping dan pendarahan otak besar, otak kecil. Kalau itu (waktu meninggal) tidak ada keterangan," sebutnya.
"Tetapi kita dari dokter awal memeriksa, itu (korban) kita temukan jam 05.30 WIB kondisi kaku mayat, dimungkinkan memang sudah lebih dari enam jam. Ini kita masih memeriksa saksi-saksi," ungkapnya. (sip/sip)