Polisi Batalkan Aksi 1 Juni di Titik Nol Yogya, Ini Penjelasannya

Polisi Batalkan Aksi 1 Juni di Titik Nol Yogya, Ini Penjelasannya

Edzan Raharjo - detikNews
Kamis, 31 Mei 2018 09:41 WIB
Kapolda DIY dan Danrem Yogyakarta saat berada di Stasiun Tugu Yogyakarta. Foto: Edzan Raharjo/detikcom
Yogyakarta - Polda DIY membatalkan aksi memperingati hari lahir Pancasila 1 Juni di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Berikut ini penjelasan dari Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri.

"Prinsipnya semula bisa lakukan kegiatan tetapi dari potensi kerawanan, kita melihat itu. Kalau kemarin kan tiga-tiganya numpuk, itu tidak boleh. Kita batalkan itu karena dari sisi potensi kerawanan," kata kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri saat pengecekan kesiapan angkutan lebaran di Stasiun Tugu Yogyakarta, Kamis (31/5/2018).

Sebelumnya direncanakan ada setidaknya 3 elemen atau kelompok yang akan menggelar aksi di Tititk Nol Kilometer Yogyakarta pada 1 Juni 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan untuk kegiatan pada malam hari di kawasan Titik Nol, seperti wayangan dinilai tak masalah untuk tetap digelar.

Namun pada siang harinya titik Nol Yogyakarta dipastikan tidak ada kegiatan aksi. Jika elemen-elemen itu akan kembali menggelar aksi di tempat lain atau di hari lain harus memberi tahu kepada kepolisian.

"Besok di Titik Nol tidak ada kegiatan sama sekali, jadi silahkan masyarakat tidak usah khawatir dan takut. Artinya tidak ada aksi di sana seperti yang beredar di medsos dan viral itu. Sudah ada kesepakatan di Tititk Nol clear, semua masyarakat bisa beraktivitas dengan tenang," jelas Dofiri.

Pada kesempatan yang sama, Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yulianto mengatakan bahwa sudah ada pertemuan dengan elemen-elemen yang berencana menggelar aksi di Titik Nol dan sudah dicapai kesepakatan untuk tidak melakukan aksi pada 1 Juni. Sebelumnya ada rencana dari 3 elemen yang akan menggelar aksi di Titik Nol pada hari yang sama yaitu dari kelompok massa Aksi Bela Bangsa, Bela Pancasila dan Gemayomi.

"Yang jelas hari itu (1 Juni) tidak akan dilaksanakan (aksi), kalau mundur itu panitia. Nanti kita lihat situasinya," kata Yulianto. (skm/skm)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads