.webp)
MH370 yang membawa 239 orang, hilang secara misterius saat terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, China pada 8 Maret 2014. Hilangnya MH370 menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia.
"Kita telah sampai pada tahap di mana kita tidak bisa terus mencari hal yang tidak bisa kita temukan," ucap Mahathir dalam konferensi pers terbaru seperti dilansir Reuters, Rabu (30/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak pernyataan Mahathir selengkapnya terkait pencarian MH370 melalui video berikut:
Misi pencarian oleh perusahaan eksplorasi dasar laut asal Amerika Serikat (AS), Ocean Infinity, yang telah menyisir perairan Samudra Hindia bagian selatan telah diakhiri pada Selasa (29/5) waktu setempat sejak dimulai Januari lalu.
Misi sebelumnya yang dilakukan secara gabungan oleh Australia, China dan Malaysia juga tidak membuahkan hasil. Misi gabungan itu diakhiri tahun lalu setelah memakan dana hingga AUS$ 200 juta (Rp 2 triliun) dan melingkupi zona pencarian seluas 120 ribu kilometer persegi di Samudra Hindia.
Dalam pernyataan terpisah, pekan ini, Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke mengungkapkan bahwa misi pencarian yang dilakukan Ocean Infinity menghabiskan biaya 500 juta ringgit (Rp 1,7 triliun).
Sejumlah puing pesawat yang ditemukan di pulau-pulau Samudra Hindia dan sepanjang pantai timur Afrika juga tiga potongan sayap pesawat telah dikonfirmasi berasal dari pesawat Boeing 777 yang merupakan jenis MH370 yang hilang. Para penyidik menyatakan 'hampir pasti' sejumlah puing lainnya, termasuk sejumlah puing dari interior kabin pesawat, juga berasal dari MH370.
Diungkapkan Loke bahwa laporan menyeluruh atas tragedi MH370 akan dirilis pada Juli mendatang. Seluruh data dan informasi akan diungkap ke publik dan para keluarga korban akan diberi akses penuh atas laporan itu.
Pihak keluarga korban sebelumnya mendorong pemerintahan baru Malaysia untuk mengkaji semua hal terkait MH370. "Komitmen saya adalah pengungkapan penuh soal hal apapun terkait MH370," ucap Loke.
(nvc/ita)
