"Sudah (keluarga) ngabari, memang benar," kata Suratija kepada wartawan di rumah duka, Rabu (30/5/2018).
Dia menjelaskan setelah polisi datang ke rumah duka pada Rabu siang, adik korban, Imam, kemudian dua warga yakni Tukijo dan Suraji diajak ke RS Bhayangkara. Mereka diajak ke rumah sakit untuk memastikan apakah benar korban adalah Jumiyati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suratija mengungkapkan bahwa Jumiyati adalah anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Kumar (50) dan Suradiyem (48), warga Dusun Depok, Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Bantul. Kini, Jumiyati telah memiliki seorang anak perempuan.
Namun sudah hampir dua tahun ini Jumiyati menjanda, setelah dia bercerai dengan Mahadi. Kini, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari Jumiyati berjualan air minuman.
"Mulai kesah itu wingi enjing, wau dalu mpun mboten ten omah (Jumiyati mulai bepergian kemarin pagi, tadi malam sudah tidak pulang ke rumah)," jelas Kumar.
Sebelum bepergian, lanjut Kumar, Jumiyati izin ke orangtuanya hendak berbisnis Air Milagros. Oleh karenanya pihak keluarga tidak menaruh curiga atas kepergian Jumiyati, meski Selasa malam dia tidak pulang ke rumah.
"Inggih (iya, sudah terbiasa pergi). Nek enjing pamit (kalau pagi pergi), biasanya sudah pulang jam 20.00 WIB atau jam 21.00 WIB," tutupnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini