"Ini mengherankan, kenapa tidak satu pun dari paslon ini yang berbicara soal gambut dan asap. Padahal mereka pasti tahu persis dan mengalami bagaimana dampak dari kebakaran hutan dan lahan gambut. Jadi mereka itu akan kerja untuk siapa dalam lima tahun menjabat nanti?" kata Koordinator Simpil Jaringan Pantau Gambut Riau, Romes Irawan dalam siaran persnya yang diterima detikcom, Rabu (30/5/2018).
Romes menjelaskan, pihaknya dari Pantau Gambut yang selama ini meniliti para kampanye paslon Cagub/Cawagub Riau sangat tidak ada yang secara khusus berbicara visi dan misi penyelamatan lahan gambut dari ancaman kebakaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menilai kepedulian soal gambut ternyata tidak ada hubungannya dengan apakah calon tersebut petahana atau pernah terlibat dengan kegiatan penanggulangan kebakaran," kata Romes.
Sementara itu, Dewan Daerah WALHI Riau, Suryadi menambahkan, dalam aturan-aturan terkait dengan upaya-upaya penyelamatan gambut ini, keterlibatan pemerintah daerah sangat jelas. Sehinga menjadi aneh jika para kandidat Cagub dan Cawagub Riau tidak memasukan isu perlindunan gambut idalam program prioritas.
"Kenyatan para paslo Cagub dan Cawagub di Riau tidak menyebutkan gambut dan kebakaran hutan dan bertentangan dengan survei Pantau Gambut kepada masyarakat. Masyarakat saja mengatakan bahwa penyelamatan gambut sangat penting untuk kesejahteraan, penyelamatan ekosistem dan upaya pencegahan musibah kebakaran agar tidak berulang," tutup Suryadi. (cha/asp)