Petugas Gabungan Sisir Rumah Makan Buka Siang Hari di Sukabumi

Sukabumi - Sejumlah warung makan yang buka siang hari di Kota Sukabumi disisir petugas patroli simpati, beberapa warga terlihat malu-malu saat kedapatan petugas tengah godin atau berbuka puasa sebelum waktunya.

Tim Patroli Simpati terdiri personel Polri, TNI, Pol PP dan MUI Kota Sukabumi bergerak mulai dari Jalan Suryakencana hingga Jalan Bhayangkara. Bukan hanya jalanan besar, warung nasi dalam gang yang dicurigai kerap didatangi warga untuk godin turut disambangi petugas.

Pantauan detikcom, ada dua warung yang diam-diam menyediakan santapan di siang hari pada Ramadan 2018. Beberapa warga yang kedapatan tidak berpuasa langsung ditegur petugas, begitu juga pemilik warungnya.

Wakil Sekretaris MUI Kota Sukabumi Sukandi mengatakan pihaknya memberikan peringatan kepada warung makan dan warga agar menghargai umat muslim yang sedang berpuasa.

"Tim patroli simpati memberikan peringatan kepada warga yang kedapatan godin atau makan di siang hari di bulan puasa. Kita beri imbauan untuk tidak makan lagi di luar ketika waktu puasa, ini tidak baik orang yang tidak puasa itu telah mencemarkan namanya. Sudah dilihat KTP-nya, mengaku muslim. Makanya yang kedapatan hari ini, kami data," ujarnya kepada awak media, Senin (28/5/2017).

Sejumlah warung makan yang buka siang hari di Kota Sukabumi disisir petugas patroli simpati. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom).

Untuk warung yang nekat tetap buka di siang hari, petugas bakal memberikan peringatan. Bila nanti masih melanggar disiapkan sanksi.

"Langkah awal warung yang saat ini kedapatan buka di siang hari kita beri peringatan, akan dipantau terus oleh Tim Patroli Simpati. Diberi penekanan dulu agar menutup warungnya," tuturnya.

Salah seorang warga yang terjaring petugas mengaku terpaksa makan di luar karena sedang dalam keadaan sakit. "Sedang sakit perut, makanya cari tempat makan yang buka siang hari," ucap Sukandi.

Sementara itu, pemilik warung, Fatimah (54) mengaku sudah biasa menyiapkan makanan sejak pagi hari. Sebab, ketika persiapan siang hari tidak akan keburu. "Tidak akan keburu kalau menyiapkan masakan siang hari, makanya saya coba untuk memasak dari pagi," ungkapnya.

Meski pun begitu, kata Fatimah, dirinya membantah telah melanggar aturan karena saat petugas datang posisi warungnya dalam keadaan tutup. Meskipun begitu dia mengaku tidak tega menolak ketika ada warga yang datang dan makan di warung miliknya.

"Kalau buka tetap sore. Tidak pernah buka pagi selama puasa, mau ngelarang (warga) makan bingung enggak tega, alasannya bilang sebentar tahunya makan lama," ucap Fatimah. (bbn/bbn)