"Bangunan lapas ini sudah ditinggikan, namun air lauh jauh lebih kuat dari bangunannya," kata Dirjen Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami dalam kunjungan kerja ke Lapas Pekalongan, Minggu (27/5/2018) sore.
Saat mengikuti di dalam lapas, Sri menegaskan kondisi lapas sudah tidak laik huni. Air rob sering masuk ke semua ruangan di dalam lapas.
"Air sampai kamar-kamar, kondisinya seperti ini (banjir). Malah lebih dalam, dapur juga seperti ini dan bau," katanya.
![]() |
Melihat kondisi lapas tersebut, Sri menegaskan lapas sudah tidak laik huni. Sebelum dievakuasi, terdapat 769 orang sebagai warga binaan Lapas Kelas IIA Kota Pekalongan. Saat ini masih terdapat 122 napi yang masih berada di lapas tersebut. Sebelumnya telah dilakukan pemindahan napi ke sejumlah lapas dan rutan di Jawa Tengah.
"Sudah tidak laik. Kita tetap pertimbangkan napi yang deket-deket akan bebas. Namun, kalau kita lihat sepertinya mereka juga harus segera dievakuasi," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita memang sudah ada alternatif, namun kita akan koordinasi dengan BNPT dan Densus 88. Kita butuh pertimbangan yang matang, supaya penempatannya tepat," katanya.
Ia menegaskan pemindahan tersebut dilakukan secara permanen.
"Dikosongkan dulu, sudah tidak laik. Belum lagi, akibat banjir rob, pagar lapas sepanjang 60 meter roboh," katanya.
"Memang sudah menjadi perhatian kita, ini memang paling parah. Tadi kita lihat ke dalam bagian belakang, memang ada pagar roboh sepanjang 60 meter, dan itu bangunan lama. Kita laporkan kepada Pak menteri, untuk tindak lanjutnya," pungkas Sri Puguh Budi Utami. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini