Warga Patungan Bayar Utang Negara, Ini Respons Putri Mahathir

Warga Patungan Bayar Utang Negara, Ini Respons Putri Mahathir

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 26 Mei 2018 16:46 WIB
Marina Mahathir (thestar.com.my)
Kuala Lumpur - Putri sulung Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad, mengomentari aksi penggalangan dana secara online oleh rakyat Malaysia demi membantu pemerintah melunasi utang negara yang mencapai lebih dari 1 triliun ringgit (Rp 3.530 triliun). Apa komentarnya?

Penggalangan dana secara online melalui situs crowd-funding gogetfunding.com dicetuskan seorang aktivis muda bernama Nik Shazarina Bakti (27) yang lulusan S2 jurusan hukum. Aksi penggalangan dana bernama 'Please Help Malaysia' ini memiliki target US$ 100 ribu (Rp 1,3 miliar) hingga 31 Juli mendatang.

"Saya tahu banyak orang ingin membantu melunasi utang negara kita yang besar, yang menunjukkan betapa warga Malaysia mencintai negara mereka," ucap Marina via akun Facebook-nya, seperti dilansir New Straits Times, Sabtu (26/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Begitu banyak orang-orang peduli dan baik hati yang mendekati saya, meminta saya melakukan sesuatu, tapi saya sungguh ragu karena saya pikir itu tidak pantas," imbuhnya. "Tapi sosok muda ini melakukan inisiatifnya sendiri dengan penggalangan dana secara publik untuk menyelamatkan Malaysia. Saya kebetulan mengenal dia dan saya sangat bangga terhadapnya," sebut Marina merujuk pada sosok Nik Shazarina.


Lebih lanjut, Marina mengajak publik untuk mendukung aksi Nik Shazarina. "Jadi, jika Anda bisa membantu, dukunglah. Sekecil apapun akan membantu," ujar wanita berusia 61 tahun yang dikenal sebagai penulis juga aktivis politik-sosial ini.

Hingga Sabtu (26/5) sore waktu setempat, jumlah dana yang berhasil dikumpulkan masih ada di angka US$ 3.633 (Rp 50,3 juta). Belum ada tambahan jumlah dari sebelumnya karena pemberian donasi yang dilakukan melalui PayPal ini mendapat pemblokiran sementara. Dijelaskan Nik Shazarina bahwa karena kebijakan PayPal Account Limitation, maka pihak PayPal memblokir setiap transferan dana karena alasan keamanan.

"Saya telah menghubungi PayPal dan semuanya akan segera diverifikasi," tulis Nik Shazarina dalam pernyataannya.


Dalam komentar terpisah, anggota parlemen Malaysia untuk wilayah Petaling Jaya, Maria Chin Abdullah, yang mantan pemimpin gerakan Bersih 2.0 juga mendukung aksi ini. Maria Chin menyebut penggalangan dana oleh publik ini sebagai 'upaya baik'.

"Dia (Nik Shazarina-red) juga meminta bahwa saya membantu menyampaikan hasil penggalangan dana kepada Kementerian Keuangan agar bisa langsung digunakan untuk mengurangi beban rakyat," sebut Maria Chin. "Meskipun kita mungkin tidak sepakat dengan penggunaan uang dari rakyat untuk melunasi utang, kita tidak bisa menyangkal bahwa utang masih tetap ada dan telah menjadi ancaman besar bagi kita semua," imbuhnya.

"Saya mendukung inisiatifnya karena sesuatu harus dilakukan agar kita bisa segera kembali berdiri di kaki kita sendiri," ucap Maria China via postingan Instagram-nya.

Menteri Keuangan Malaysia, Lim Guan Eng, pada Kamis (24/5) waktu setempat, mengungkapkan bahwa utang dan kewajiban pemerintah federal Malaysia total mencapai angka 1,087 triliun ringgit atau setara Rp 3.837 triliun. Jumlah itu mencapai sekitar 80,3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Malaysia per 31 Desember 2017. Angka itu tidak terungkap semasa eks PM Najib Razak masih berkuasa.


Tonton juga: Mahathir kejar terus dana 1MDB yang hilang misterius

[Gambas:Video 20detik]

(nvc/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads