"Tidak satu pun peluncur rudal pertahanan udara dari Angkatan Bersenjata Rusia pernah melintasi perbatasan Rusia-Ukraina," demikian disampaikan kantor berita Rusia, TASS yang mengutip Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buk yang digunakan berasal dari militer Rusia, brigade ke-53," ujar Kepala Penyidik Belanda Fred Westerbeke kepada kantor berita Reuters, Jumat (25/5/2018). "Kami tahu itu digunakan, namun orang-orang yang bertanggung jawab atas Buk ini, kami tidak tahu," imbuhnya.
Para penyidik meminta publik untuk membantu mengidentifikasi kru yang mengoperasikan rudal tersebut dan menentukan seberapa tinggi rantai komando yang memberikan perintah serangan rudal.
Dituturkan Westerbeke, para penyidik belum siap mengungkapkan identitas para invididu yang menjadi calon tersangka, secara publik atau merilis dakwaan. Pertanyaan soal apakah anggota Brigade ke-53 berperan aktif dalam aksi menembak jatuh MH17 juga masih diselidiki lebih lanjut.
"Federasi Rusia tidak membantu kami dalam memberikan informasi yang kami sampaikan secara terbuka hari ini," ujar Westerbeke pada Kamis (24/5) waktu setempat. "Mereka tidak memberikan kami informasi ini, meskipun sebuah Buk dari pasukan militer mereka digunakan," imbuhnya.
Sebelumnya, dalam pernyataan tahun lalu, Kementerian Luar Negeri Belanda menyatakan bahwa tersangka yang diidentifikasi dalam penembakan jatuh MH17, nantinya akan diadili di pengadilan Belanda dan di bawah hukum Belanda.
Tonton juga 'Video Penangkapan Pria yang Coba Masuk Kokpit Malaysia Airlines':
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini