"Saya meminta maaf dari hati saya yang paling dalam," kata Hitler, Kamis (24/5/2018).
Dia menegaskan, tidak ada unsur kesengajaan terkait posting-an meme yang membuat kemarahan warga hingga akhirnya terjadi pengeroyokan terhadap Hitler.
Selain kepada Amien Rais dan Habib Rizieq, Hitler meminta maaf kepada umat Islam, khususnya umat Islam di Karawang.
Baca juga: Polisi Tetap Proses Hukum Pengeroyok Hitler |
"Saya minta maaf atas kekhilafan saya terhadap posting-an saya di grup WhatsApp DPRD Kabupaten Karawang. Saya sangat menyesali perbuatan saya tersebut. Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi," tegasnya.
Permintaan maaf ini juga disampaikan Hitler di stasiun TV lokal Karawang pada Rabu (23/5). Permintaan maaf ini disaksikan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dan Forum Masyarakat Karawang.
Hitler mengaku menerima dengan ikhlas insiden pengeroyokan yang dialaminya. Hitler meminta tidak ada proses hukum terhadap mereka yang terlibat pengeroyokan.
Meski Hitler sudah tak menuntut apa pun atas pengeroyokan, polisi menegaskan, proses hukum tetap berlanjut.
Baca juga: Hitler Nababan Minta Maaf: Saya Khilaf |
"Itu haknya (meminta maaf). Yang jelas, proses hukum tetap kita lanjutkan," ujar Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya terpisah.
Slamet mengatakan kasus pengeroyokan tersebut merupakan pidana murni. Walaupun Hitler tak melaporkan insiden yang menimpa dirinya, polisi sudah menerbitkan laporan tipe A atas kasus Hitler tersebut.
"Ini bukan delik aduan, yang di mana tindak pidana diproses karena ada aduan. Jadi, walaupun nggak ada pengaduan, proses kita lanjutkan," kata Slamet.
Polisi sudah menetapkan dua tersangka kasus pengeroyokan tersebut. Namun dua tersangka berinisial N dan AM tidak ditahan.
Pengeroyokan terhadap Hitler terjadi pada Selasa (22/5). Saat itu, Hitler dicari puluhan orang yang mengaku dari Forum Masyarakat Karawang.
Hitler saat itu berencana memberikan klarifikasi sekaligus permintaan maaf. Namun, saat Hitler keluar dari ruang Muspida gedung DPRD, massa tiba-tiba merangsek. Ada yang menganiaya Hitler dengan memukul dan menendang hingga Hitler babak belur. (fdn/fdn)