Kepala Desa Dadap Asyriqin mengatakan air laut mulai naik pada Rabu (23/5/2018) kemarin, sekitar pukul 16.00 WIB. Lalu pada pukul 18.00 WIB, menurut dia, sedikitnya dua rumah sudah hancur diterjang rob.
"Pas waktu magrib itu ada yang roboh dua rumah. Sampai malam, nah jumlah total rumah yang roboh dari hasil cek lapangan itu ada enam rumah," ucap Asyriqin saat ditemui di Balai Desa Dadap, Kamis (24/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Rumah yang roboh itu jarak dengan lautnya sekitar dua sampai empat meter. Kemudian, break water tak kuat menahan gelombang karena posisinya sudah menurun," ujar Asyriqin.
Lebih lanjut dia menjelaskan korban yang rumahnya roboh diungsikan sementara untuk menghindari kejadian susulan. Ia berencana mengusulkan pembangunan break water.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Kedepannya kita usulkan break water yang mengarah ke laut. Tujuannya untuk memecah gelombang. Nanti kita akan usulkan," ucapnya.
![]() |
"Kejadiannya sore, pukul 18.00 WIB itu air sudah tinggi, hantam rumah jadi roboh. Alhamdulillah keluarga selamat semua, langsung keluar soalnya," kata Tanidi (bbn/bbn)