Kepala Dusun (Kadus) Stabelan, Maryanto, mengatakan saat terjadi letusan dini hari tadi terdengar suara gemuruh. Namun tidak begitu lama.
"Hanya sekitar 2 sampai 3 menit," kata Maryanto dihubungi detikcom,Kamis (24/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan api. Jelas sekali," katanya.
Sebagian warga dukuh yang berjarak sekitar 3 km dari puncak Merapi itu kemudian mengungsi ke Tempat Penampungan Pengungsian Sementara (TPPS) di Desa setempat. Terutama anak, balita dan lansia.
"Sebagian dibawa ke TPPS," imbuh dia.
Suara gemuruh tak hanya terdengar dari Desa Tlogolele saja. Namun juga dari daerah lain di Kecamatan Selo, Boyolali.
Sunardi, warga Desa Samiran, Kecamatan Selo, mengatakan mendengar suara gemuruh dari Gunung Merapi dini hari tadi.
"(Suara gemuruh) Cuma 4 menitan," katanya.
Sementara itu Kepala Desa Tlogolele, Widodo, mengatakan warga Dukuh Stabelan yang sempat mengungsi ke TPPS Tlogolele sebanyak 30 orang. Namun pagi ini mereka sudah kembali lagi ke rumahnya masing-masing.
"Sudah pulang mas," kata Widodo. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini