Netanyahu Pindahkan Rapat Kabinet ke Bungker Bawah Tanah, Kenapa?

Yerusalem - Kabinet keamanan Israel mulai menggelar rapat mingguan di dalam bungker bawah tanah yang aman. Kabinet keamanan merupakan forum menteri senior Israel yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (23/5/2018), menurut laporan media-media Israel, digelarnya rapat di dalam bungker ini terjadi di tengah ketegangan dengan Iran yang semakin meningkat beberapa waktu terakhir.

Fasilitas bawah tanah bernama 'Pusat Manajemen Nasional' ini pertama kali digunakan Kabinet Keamanan Israel tahun 2011, untuk uji coba skenario krisis nasional. Bungker bawah tanah ini dibangun di bawah kompleks pemerintah Israel di Yerusalem. Terdapat jumlah area tempat tinggal serta fasilitas komando di dalam fasilitas bawah tanah ini.

Laporan digelarnya rapat di bungker bawah tanah ini mencuat di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran.


Diketahui bahwa bulan ini, Israel menuding Iran menembakkan sejumlah roket dari Suriah ke wilayah Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Tembakan itu dibalas Israel dengan serangan udara terhadap posisi-posisi Iran di Suriah. Serangan balasan Israel itu tercatat sebagai yang terbesar sejak konflik Suriah pecah tahun 2011.

Rapat kabinet keamanan Israel selama ini banyak digelar di kantor PM Israel di Yerusalem. Media Israel, Haaretz, menyebut keputusan untuk memindahkan rapat ke bungker bawah tanah diambil oleh Netanyahu.

"Para menteri-menteri kabinet telah memberitahu kami bahwa salah satu alasan utama untuk langkah ini, adalah harapan Netanyahu untuk berusaha lebih keras mencegah kebocoran-kebocoran dan karena kekhawatiran upaya spionase oleh pihak-pihak asing yang jahat," sebut media Israel, Channel 10, dalam laporannya.

Diketahui bahwa sejumlah informasi yang dibahas dari rapat kabinet beberapa waktu lalu, bocor ke publik sebelum diungkapkan Netanyahu. Informasi itu merupakan informasi soal program nuklir Iran yang dicuri intelijen Israel, Mossad.


Perubahan tempat rapat telah diberlakukan sejak dua pekan lalu. Menurut sumber media Israel, sekitar 11 menteri Israel telah menggelar sejumlah rapat kecil di fasilitas bawah tanah itu. Tiga rapat mingguan lainnya telah dijadwalkan digelar di lokasi yang sama. Salah satunya rapat yang akan digelar pada Rabu (23/5) waktu setempat. Otoritas Israel menolak untuk mengomentari laporan ini. (nvc/ita)