"Kami masih terus mengembangkan dan saat ini kami sampai kepada pemeriksaan terhadap manajemen. Dua hari yang lalu satu orang lagi kami tentukan sebagai tersangka, ia menjabat sebagai asisten manajer," kata Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (22/5/2018).
Arman mengatakan ada tujuh tersangka yang ditahan BNN. Dia menjelaskan pihaknya akan terus mendalami kemungkinan keterlibatan pemilik Karaoke Sense dalam kasus peredaran narkoba itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti kami akan teruskan ke atas kalau masih ada keterkaitannya. Mungkin di tingkat yang lebih tinggi lagi kami akan lakukan pemeriksaan dan kami lakukan penyelidikan. Kalau memang cukup saksi dan barang buktinya, kita akan tetapkan sebagai tersangka," ujarnya.
Menurutnya, setelah penggerebekan Karaoke Sense itu, geliat peredaran narkoba di tempat hiburan malam sedikit menurun. Namun BNN tetap mengawasi tempat hiburan malam tersebut.
Baca juga: Ditutup Total, Sense Karaoke Gelap Gulita |
"Kelihatannya setelah dilakukan penangkapan pada dalam tanda kutip tiarap semuanya. Tapi kalau mereka masih mau lagi main ya kita akan lakukan tindakan," ucapnya.
Penggerebekan Sense Karaoke dilakukan pada Rabu (11/4). Sejumlah barang bukti narkotika disita dari penggerebekan itu.
BNN menyebut narkotika itu disediakan oleh karyawan karaoke. Sebelumnya, 6 orang sudah ditetapkan menjadi tersangka. Pemprov DKI Jakarta juga telah resmi mencabut izin karaoke tersebut. (ibh/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini