Kader PD Minta SBY Jauhi Jokowi, NasDem: Jangan Terlalu Baper

Kader PD Minta SBY Jauhi Jokowi, NasDem: Jangan Terlalu Baper

Danu Damarjati - detikNews
Selasa, 22 Mei 2018 11:02 WIB
Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate (Haris Fadhil/detikcom)
Jakarta - Kabarnya, kader Partai Demokrat minta SBY menjauhi Jokowi karena kritik terhadap kebijakan BBM di masa lalu. Partai NasDem meminta Demokrat untuk tak terlalu terbawa perasaan (baper) isu itu.

"Jangan terlalu baper dalam mengurus masalah negara. Kami mengajak semua pihak termasuk Partai Demokrat untuk bersama-sama mendukung kebijakan prorakyat yang saat ini dilakukan secara serius oleh Presiden Jokowi," kata Sekjen Partai NasDem, Johnny G Plate, kepada detikcom, Selasa (22/5/2018).

Menurutnya, ucapan Jokowi soal kebijakan BBM era sebelumnya bukanlah hal yang buruk. Jokowi dinilainya telah melakukan perbaikan kondisi, utamanya untuk masyarakat di kawasan Indonesia timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Politisi dan parpol perlu menyadari bahwa akan sangat melukai hati rakyat jika kebijakan pemerintah yang berpihak pada rakyat dipolitisasi dan dieksploitasi hanya demi kepentingan elektoral pemilu," ujar Johnny.

Sebelumnya, pernyataan Presiden Joko Widodo soal harga BBM di masa lampau membuat berang kader dan pengurus Partai Demokrat. Mereka meminta Ketum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjauhi Jokowi.

"Kekesalan kader itulah yang kemudian diekspresikan oleh kader agar Demokrat tidak usah koalisi dengan Jokowi. Jadi mungkin itulah perasaan kader yang tak rela dan tak terima pimpinannya dilecehkan sehingga meminta partai untuk memikirkan koalisi dengan yang lain," ujar Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP PD Ferdinand Hutahaean, Senin (21/5).

Awal kontroversi ini, Jokowi berbicara di forum Workshop Nasional Anggota DPRD PPP di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, 15 Mei 2018. Jokowi berbicara tentang BBM satu harga di Papua. Dia membandingkan harga BBM yang sangat tinggi 3,5 tahun lalu di daerah timur Indonesia.

Sejurus kemudian, Presiden ke-6 RI yang juga Ketua Umum Partai Demokrat itu mecuit di Twitter. "Tentu saya bisa jelaskan. Tapi tak perlu & tak baik di mata rakyat. Apalagi saat ini kita tengah menghadapi masalah keamanan, politi, & ekonomi. *SBY*," demikian cuit SBY pada Selasa (15/5) yang kemudian viral.

(dnu/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads