"Di Magelang belum ada (pengungsi)," jelas Kepala BPBD Kabupataen Magelang, Edi Susanto saat dihubungi detikcom, Selasa (22/5/2018).
Edi juga memastikan bahwa tidak ada warga yang tinggal maupun beraktivitas pada jarak radius 3 kilometer dari puncak gunung. Hal itu sesuai dengan imbauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) yang meminta daerah radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi untuk disterilkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Edi membenarkan jika warga yang tinggal di lereng Merapi telah melakukan upaya kesiapsiagaan. Hal itu diperlukan jika sewaktu-waktu harus dilakukan langkah evakuasi.
"Kalau yang namanya kesiapsiagaan ini termasuk kesiapan mengungsi. Yang perlu disiapkan adalah benda-benda berharga, terutama dokumen. Seperti akta, surat kelahiran, surat tanah, maupun lainnya," urai Edi.
Selain itu, BPBD juga telah membekali warga dengan sejumlah sosialisasi, pelatihan, hingga simulasi.
"Temasuk kemarin kita sudah menghadirkan dari BPPTKG Yogyakarta untuk memberikan sosialisasi kepada warga di Kecamatan Srumbung tentang kondisi Gunung Merapi," ungkap Edi.
Adapun kesiapan dari BPBD menghadapi kemungkinan perubahan kondisi status Gunung Merapi diantaranya personel, kelengkapan, hingga logistik.
"Kita sudah siapkan shelter, Tempat Evakuasi Akhir (TEA), Puskesmas dan RSU (Dinas Kesehatan), logistik, dan lainnya. Semua sudah standby," katanya.
"Moeldoko: masyarakat tak perlu khawatir erupsi Merapi", tonton video selengkapnya di 20Detik:
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini