"Nomor satu itu adalah tragedi mengerikan. Kita harus mengerti masalahnya, kehilangan nyawa yang mengerikan," demikian jawab Dubes Gary saat ditanya tentang ricuh di Gaza.
Hal itu disampaikan Dubes Gary di sela-sela buka puasa bersama dengan media di kediamannya, Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami, Australia, sudah lama mendukung negara Palestina. Kami percaya itu seharusnya adalah negara Palestina, dan kami tetap berkomitmen untuk melakukan apa saja yang dapat kami lakukan untuk mendukung proses perdamaian," tegas Dubes Gary.
Setidaknya 60 warga Palestina tewas dan ribuan orang lainnya terluka dalam bentrokan yang terjadi saat warga Palestina menggelar aksi demo besar-besaran di sepanjang perbatasan Gaza dengan Israel pada Senin (14/5) lalu. Aksi demo itu digelar untuk memprotes pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Otoritas Israel menyatakan pihaknya melakukan kekerasan terhadap demonstran Palestina karena harus menjaga perbatasan dari upaya sebagian demonstran yang mencoba menerobos.
Komisioner hak asasi manusia PBB Zeid Ra'ad al Hussein dalam Sidang Khusus Dewan HAM PBB mengatakan Israel menggunakan kekuatan yang tidak sepadan atas pengunjuk rasa warga Palestina saat pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem. (nwk/fdn)