"G20 harus menunjukan kepemimpinan dan berkontribusi konkret dalam melawan terorisme untuk menjaga keamanan dan perdamaian dunia," kata Retno dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri yang diterima detikcom, Senin (21/5/2018).
Hal itu disampaikan Retno saat working dinner bersama Menlu G20, di Buenos Aires Argentina, Minggu (20/5). Pertemuan tersebut dihadiri 21 menteri luar negeri dari negara anggota G20 dan negara yang diundang untuk hadir.
![]() |
Retno juga menyampaikan ancaman terorisme itu nyata, apalagi saat ini para teroris tega melibatkan anak-anak dalam aksinya. Dia lalu mencontohkan serentetan kasus teror pengeboman yang terjadi di Surabaya pada pekan lalu. Retno mengatakan kepolisian dan otoritas keamanan Indonesia bergerak cepat mengidentifikasi dan menangkap jaringan pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan dan solidaritas negara-negara G20 kepada Indonesia usai rentetan teror di Indonesia. Retno pun mengusulkan agar isu counter-terorism menjadi bagian dalam pembahasan G20.
Dalam rangkaian pertemuan Menlu G20 itu, Retno juga sempat melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Belanda Stef Blok. Kedua menlu sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang pendidikan dan kerja sama pemberantasan terorisme. Dalam pertemuan itu juga dibahas soal perkembangan situasi pengungsi Rohingya dari Rakhine State di Cox's Bazaar, Bangladesh.
![]() |
Selain Menlu Belanda, Retno juga bertemu dengan Wakil Menlu Amerika Serikat. Dalam pertemuan tersebut, Wakil Menlu AS menyampaikan apresiasi atas dukungan Indonesia terhadap proses perdamaian di Afghanistan, termasuk dengan memfasilitasi Pertemuan Trilateral Ulama di Bogor.
Pertemuan juga membahas upaya untuk memperkuat kerja sama strategic partnership Indonesia - Amerika Serikat. Selain itu, Menlu RI juga mendapat penjelasan posisi AS terhadap status Yerusalem dari Wakil Menlu AS, yang menanggapi keprihatinan Menlu RI atas pernyataan PM Israel mengenai status Yerusalem. (ams/bpn)