"(Saya) merasa terhormat untuk menyambut Sekretaris Jenderal @NahdlatulUlama di @WhiteHouse hari ini," tulis Pence dalam akun Twitter @VP pada 17 Mei 2018 waktu setempat, seperti dikutip detikcom, Senin (21/5/2018).
Pence berpendapat NU telah berupaya melawan Islam radikal. Dia juga menyatakan Presiden AS Donald Trump berada di pihak NU dalam rangka kebebasan beragama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Upaya mereka melawan Islam radikal sangat kritis di Indonesia-di mana kita telah melihat adanya penyerangan tercela terhadap umat Kristen. Pengelola @POTUS milikTrump bersama NU dalam perlawanannya untuk kebebasan beragama dan melawan Jihad," ujar Pence.
Honored to welcome the @NahdlatulUlama Secretary General to the @WhiteHouse today. Their efforts opposing radical Islam are critical in Indonesiaβwhere we saw despicable attacks on Christians. @POTUS Trump's admin stands with NU in its fight for religious freedom & against jihad. pic.twitter.com/qSMGZrvliL
β Vice President Mike Pence (@VP) 17 May 2018
Selain pertemuannya, poin yang menarik dalam tweet itu adalah Pence menyatakan 'against jihad'. Namun bisa jadi yang dimaksud Pence adalah berbagai aksi teror di dunia.
Pence mengunggah foto pertemuan dengan pengurus NU tersebut di akun Twitter-nya. Namun tak ditulis nama sosok tersebut. (bag/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini